TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia memiliki "rumah sakit tanpa dinding" atau telemedicine. "Saya juga sangat menghargai ini yang belum banyak diungkap, bahwa kita memiliki rumah sakit tanpa dinding, telemedicine," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas memebahas laporan Tim Gugus Tugas, lewat video conference, Senin, 13 April 2020.
Hal ini yang disebutnya yang membedakan Indonesia dengan negara lain dalam penanganan Covid-19. “Ini akan sangat bagus kalau ini bisa disampaikan, ini saya kira bedanya kita dengan negara lain.”
Dengan adanya fasilitas telemedicine, kata Jokowi, tidak semua orang harus pergi ke dokter atau ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatannya. Dengan demikian, risiko penularan kepada tenaga medis bisa dikurangi.
Presiden mendapatkan laporan bahwa sekarang beberapa perusahaan aplikasi teknologi sudah masuk dan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, dari yang sebelumnya hanya 4 juta, sekarang sudah mencapai lebih dari 15 juta orang menggunakan aplikasi ini. “Ini sangat bagus," kata Jokowi.
Dalam telekonfrensi itu, Jokowi juga meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto betul-betul mengatur manajemen penanganan pasien terdampak virus Corona. Ia meminta agar ada penyaringan pasien, agar tak semuanya membludak di rumah sakit yang ada.
"Yang ringan, yang sedang, akan lebih baik kalau dibawa ke Wisma Atlet, ini semua rumah sakit harus tahu," kata Jokowi. Yang perlu penanganan intensif, bisa dibawa ke rumah sakit dan kalau yang tidak perlu penanganan intensif, bisa dirawat di rumah dengan isolasi mandiri.