INFO NASIONAL — Tim Gugus Tugas pencegahan Covid-19 Kabupaten Pasangkayu menyampaikan perkembangan terbaru penanganan pencegahan virus berbahaya itu melalui konferensi pers yang digelar, Kamis 26 Maret 2020 lalu.
Ketua Gugus Tugas Firman yang didampingi oleh Kepala BPBD, Kepala Dinkes, dan Asisten, menyampaikan bahwa hingga saat ini jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Pasangkayu meningkat dari sebelumnya 38 orang menjadi 58 orang.
Baca Juga:
“Total ODP meningkat 65 orang, tapi tujuh diantaranya dinyatakan sudah selesai dalam pengawasan jadi sisa 58 orang. Peningkatan ODP ini berasal dari masyarakat Pasangkayu yang telah bepergian dari Makassar dan Gowa beberapa waktu lalu,” kata Firman.
Sementara satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) yang sebelumnya dirujuk ke rumah sakit Undata Palu, kini tengah menjalani isolasi mandiri. Yang bersangkutan didiagnosa mengalami penyakit paru.
Firman menegaskan, selama perawatan PDP itu di rumah sakit, semua biaya ditanggung oleh Pemkab Pasangkayu. Pun selama isolasi mandiri, tim Gugus Tugas juga menyediakan logistik bagi yang bersangkutan.
Baca Juga:
“Jadi yang bersangkutan sebenarnya sudah lama mengalami penyakit paru, karena dia bekerja di lingkungan yang full pendingin udara. Cuma dia baru-baru ini dari Bitung Sulut, makanya kami curigai. Yang bersangkutan keluar sendiri dari Undata. Saat ini sudah diisolasi rumah,” ucap Kepala Dinkes Pasangkayu, Samhari.
Sementara terkait perkembangan upaya pencegahan Covid-19, Firman mengungkapkan bahwa saat ini pengerjaan ruang isolasi di RSUD Pasangkayu masih terus berlangsung ditarget selesai dan langsung dapat difungsikan pekan ini.
Kemudian, RSUD juga mendapat tambahan alat pelindung diri (APD) sebanyak 60 paket. Sehingga total APD tersedia RSUD sebanyak 75 paket. Tidak hanya itu Gugus Tugas juga tengah mengusulkan penyediaan rapid test.
“Jadi kita berencana akan melakukan uji lab tersendiri, makanya kami memesan rapid test. Sehingga penanganan suspect Covid-19 di Pasangkayu bisa cepat dilakukan,” kata Firman.
Terakhir, Firman mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti imbauan pemerintah. Tidak gegabah dalam melakukan tindakan, yang kemudian bisa membahayakan semua orang. Beberapa langkah pencegahan yang mesti dilakukan. Pertama melakukan social distancing, menghindari kerumunan, dan sering mencuci tangan menggunakan sabun.
“Saya juga sampaikan bahwa PDP dan ODP yang tidak terlalu mengkhawatirkan itu diupayakan hanya dilakukan isolasi mandiri. Kecuali yang sangat mengkhawatirkan akan diisolasi di RSUD. Saya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas sejumlah langkah tegas yang kami ambil. Ini demi keselamatan kita semua,” kata Firman. (*)