TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengutarakan alasan belum dipulangkannya 69 warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini terjebak di Kapal Pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Pelabuhan Yokohama, Jepang. Jokowi menyebut pemerintah berhati-hati dalam melakukan evakuasi akibat penyebaran virus corona di kapal tersebut.
"Semua keputusan harus hati-hati, tidak boleh tergesa-gesa. Kita punya 267 juta penduduk Republik Indonesia yang harus dikalkulasi," kata Jokowi saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis, 26 Februari 2020.
Ia mengatakan sebaran virus ini telah sangat luas dan tak lagi berpusat di Cina. Ia telah meminta para menteri terkait untuk secara cermat mengkalkulasi langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya. Jokowi mencontohkan evakuasi 234 WNI dari Wuhan, Cina, pada awal bulan lalu.
Namun, berbeda dengan evakuasi dari Wuhan, Jokowi mengatakan ada dua opsi yang masih dipertimbangkan pemerintah untuk mengevakuasi para WNI dari Diamond Princess. Dua opsi itu adalah jalur laut dan jalur udara.
"Ada risiko dan hitung-hitungan semuanya. Pulaunya di mana juga belum. Jangan dianggap mudah," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan saat ini pemerintah baru mengevakuasi 188 WNI yang juga tengah terjebak di Kapal World Dream. Mereka lebih dulu dievakuasi lewat jalur laut. Mereka akan dibawa ke Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, untuk menjalani observasi di sana.
Hingga saat ini, WNI yang terjebak di Kapal Pesiar Diamond Princess masih menunggu kepastian kepulangan mereka. Di atas kapal yang berlabuh di Yokohama, Jepang itu, 78 WNI yang menjadi kru kapal satu per satu terpapar Virus Corona atau COVID-19. Hingga kabar terakhir, dikabarkan ada 9 WNI yang terpapar dan harus dirawat di Rumah Sakit Jepang. Mereka dipastikan tak bisa dievakuasi dalam kondisi sakit.