TEMPO.CO, Jakarta-Putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, diangkat menjadi anggota kehormatan Barisan Serbaguna Nahdlatul Ulama Solo. Ketua Umum Gerakan Pemuda Anshor Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut membantah pengangkatan ini terkait dengan Pilkada Solo.
“Jelas sebuah kebanggaan saya diangkat jadi anggota kehormatan Banser Surakarta. Tapi, status itu menuntut tanggung jawab yang besar dan berat, karena ada kesejarahan jamaah dan jam’iyyah NU sebagai salah satu unsur penting pendiri dan penjaga kelangsungan NKRI,” tulis Gibran melalui akun Instagramnya @gibran_rakabuming, Senin, 24 Februari 2020.
Masih dari sumber yang sama, Gibran membubuhkan keterangan peristiwa pengangkatan tersebut terjadi pada Ahad 23 Februari 2020, pada acara penutupan Diklatsar Banser-Ansor, di Nusukan, Banjarsari.
Bakal calon Wali Kota Solo ini menyebut akan mengamalkan nilai yang dianut Banser untuk menerima keberagaman. “Saya, seperti juga Banser yang lain harus bisa menjadi sahabat siapa saja yang mencintai Indonesia, dengan menjaga jarak yang sama dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan latar belakang, jenis kelamin, etnis, agama, kesukuan, dan sebagainya,” tutur Gibran.
Saat dihubungi, Gus Yaqut mengaku belum mendapat surat rekomendasi dari Pengurus Cabang Ansor Solo terkait hal tersebut. Meski demikian ia menyebut pintu Banser terbuka bagi Gibran, karena ia dinilai paham dengan nilai-nilai Nahdlatul Ulama yang dianut Banser dan Ansor.
“Formalnya harus melalui SK pimpinan pusat. Saya menunggu saja usulan dari daerah. Kalau ada usulan, dan jika apa yang ditulis Gibran di status medsosnya itu benar, sangat terbuka peluang Gibran untuk menjadi anggota kehormatan,” kata dia.
Yaqut menampik pengangkatan Gibran ini berkaitan dengan Pilkada Solo. Ia menyebut Banser tidak mengurus urusan politik. Gibran pun, menurut dugaan Gus Yaqut, ingin bergabung Banser dengan alasan kebangsaan, bukan politik praktis.
“Soal politik praktis biar diurus parpol saja. Banser meletakkan diri dalam prasangka baik. Bahwa Gibran ingin menjadi anggota Banser karena motivasi kebangsaan bukan politik praktis,” ucap Yaqut.
FIKRI ARIGI