TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan saat ini pemerintah telah memeriksa 104 spesimen yang diduga (suspect) terpapar virus corona atau COVID-19. Hasilnya, hampir seluruhnya dinyatakan negatif terpapar virus mematikan tersebut.
"Sampai saat ini laporan Dirjen Kemenkes, sudah ada 104 spesimen, atau 104 sample seluruh Indonesia dan sudah diperiksa di lab pusat penelitian penyakit infeksi Kemenkes. Hasilnya 102 negatif, dan 2 masih proses" kata Muhadjir saat ditemui di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2020.
Muhadjir mengatakan pemerintah selalu mendapat kiriman spesimen. Termasuk di antaranya adalah spesimen dari seorang WNI di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, yang sempat diduga virus corona. Ia dikabarkan baru kembali dari Malaysia dan terserang penyakit. Namun hingga sekarang, Muhadjir menegaskan hasil lab menunjukkan kasus terpapar Corona di Indonesia masih nol.
Apalagi, ia menilai, Indonesia sudah melampaui salah satu tantangan berat, yakni memulangkan 237 warga negara Indonesia (WNI) plus 1 WNA yang sempat terjebak di Wuhan, Cina. Saat ini, mereka telah resmi kembali ke rumah masing-masing setelah menjalani 14 hari masa observasi di Natuna, Kepulauan Riau.
Meski begitu, Muhadjir mengatakan kewaspadaan tetap dilakukan pemerintah. Selain penjagaan di setiap pintu masuk Indonesia, pemerintah juga telah menyiapkan rumah sakit untuk mengantisipasi munculnya kasus.
Indonesia telah bekerja sama dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Center for Prevention and Disease Control/CDC), untuk mendapat reagent primer untuk mendeteksi virus corona.
"Jadi kami punya jatah antisipasi yang cukup kalau dibutuhkan, dan seluruh rumah sakit memiliki kesiapan kalau suatu waktu ada pasien yang terkena, terutama ruang isolasi," kata Muhadjir.