INFO NASIONAL — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengusulkan agar siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Alkhairaat Biromaru di Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, diberikan pelatihan tanggap bencana sehingga ketika bencana kembali terjadi mereka telah terlatih untuk menyelamatkan diri dengan cepat.
“Di Amerika dan Jepang, pelatihan tanggap bencana itu cukup dua kali setahun. Padahal, di Jepang tiap hari terjadi bencana. Jadi ini penting agar anak-anak terlatih cepat menyelamatkan diri kalau terjadi bencana,” kata Ganjar saat meresmikan MTs Alkhairaat Biromaru, pada Rabu, 29 Januari 2020.
Baca Juga:
Berkaca dari bencana dan kerusakan yang ditimbulkan, Ganjar meminta agar kepala daerah mampu mengendalikan lingkungan, menerapkan AMDAL dan melestarikan kearifan lokal.
“Saya ke sini dulu dan melihat sendiri bagaimana hebatnya bencana di Pasigala. Kita selalu ingat kerusakan di bumi karena ulah manusia. Maka, sebagai pimpinan daerah kita harus mampu mengendalikan lingkungan, tata ruang, AMDAL, termasuk kearifan lokal,” ucap Ganjar.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga meresmikan sekolah dan masjid di Palu, Sigi serta Donggala (Pasigala), Sulawesi Tengah, bantuan dari masyarakat Jawa Tengah. Bantuan itu dihimpun oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Jateng dan terkumpul donasi sebesar Rp 3,6 miliar.
Baca Juga:
Ketua PMI Jateng, Imam Triyanto menambahkan, dana masyarakat yang terhimpun di PMI Jateng tersebut diwujudkan menjadi delapan bangunan sekolah, panti asuhan dan masjid.
Sebanyak lima bangunan dibangun di Sigi, yakni MTs Alkhairaat Biromaru, TK Harapan Bangsa, TK Al Amanah, Masjid Tarbiyatul Qur’an Sigi Biromaru dan Masjid Rahmatullah Lonja Tanambulava. Di Palu, bantuan diberikan untuk pembangunan Panti Asuhan Al Insan Petobo Palu Selatan dan SD Nurul Islam Lambara Taweli. Adapun di Donggala, bantuan diberikan untuk pembangunan MI Nahdlatul Khairaat di Desa Labuan Lelea Kecamatan Labuan.
Ganjar mengatakan, bantuan itu diberikan bukan karena Jawa Tengah adalah provinsi yang kaya dan memiliki pendapatan besar, melainkan karena didorong rasa persaudaraan untuk saling membantu.
“Apakah Jateng provinsi kaya? Tidak. Duitnya banyak? Tidak. Tapi kami sedang belajar kaya hati. Tangan butuh bergandengan. Bukan mencaci, bukan menyalahkan tapi saling membantu. Kalau mencaci bisa menyelesaikan persoalan, mari mencaci setiap hari,” kata Ganjar.
Bupati Sigi, Mohamad Irwan mengapresiasi bantuan yang diberikan Ganjar dan seluruh warga Jawa Tengah. Menurutnya, tanpa bantuan tersebut Sigi tidak bisa pulih dengan cepat. “Butuh Rp 11 triliun untuk membangun kembali semuanya. Tanpa bantuan dari pihak luar, kami tidak bisa recovery dengan cepat,” kata Irwan.
Sekretaris PP Alkhairat, Ridwan Yalidjama, turut mengapresiasi Ganjar yang membantu berdirinya sekolah, masjid dan pendidikan Al-Qur'an. “Yang utama memang ilmu dan akhlak. Maka sudah tepatlah kalau bantuan ini dikhususkan untuk pembangunan sekolah, masjid, dan pendidikan Al-Qur'an. Saya berterima kasih Bapak Gubernur,” ucap Ridwan.(*)