TEMPO.CO, Bandung - Kepala Seksi Kedaruratan dan Manajer Pusat Pengendalian Operasional Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu mengatakan hingga Ahad pagi, 26 Januari 2020, tercatat lima kecamatan yang terendam banjir. Selain meluas, jumlah ribuan rumah yang tergenang terus bertambah sejak Jumat lalu, 24 Januari 2020. "Ketinggian banjir berkisar 10 sentimeter hingga dua meter," ujarnya tadi.
Ketinggian permukaan air di Kecamatan Dayeuhkolot berkisar 10-170 sentimeter, Kecamatan Bojongsoang 10-150 cm, Kecamatan Baleendah 20-200 cm, Kecamatan Rancaekek 10-150 cm dan Kecamatan Majalaya 10-35 cm.
Sebanyak 11.659 hunian atau yang ditinggali 40.844 jiwa tergenang banjir. BPBD Jabar mencatat 7.638 rumah terendam, begitu juga 13 sekolah, dan 32 tempat ibadah. Namun mayoritas warga bertahan di rumahnya.
Yang mengungsi adalah korban banjir di Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot sebanyak 208 kepala keluarga atau 695 Jiwa, termasuk 51 orang lanjut usia, 39 balita, 3 orang ibu hamil, 5 ibu nenyusui, dan seorang disabilitas.
Banjir itu, kata Budi, akibat dari intensitas hujan yang tinggi hampir merata di wilayah Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung. "Lalu pasokan air lebih dominan dari sungai Citarum dan Cikapundung," kata dia.
Petugas mengerahkan perahu karet 5 unit, 7 unit perahu fiber, 3 unit perahu alumunium, dua tenda peleton, kemudian losgistik mie instan 35 dus, air mineral 50 dus, selimut 78 lembar, paket sembako 50 paket
dan 59 lembar matras.