Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korek Mata di Acara Corbuzier, Novel Baswedan: Bersihkan Lensa

image-gnews
Penyidik KPK Novel Baswedan dijenguk kerabat saat dirawat di sebuah RS. Hingga 2,5 tahun, kasus penyiraman air keras itu belum juga terungkap, bahkan sejumlah pemilik akun Twitter malah menuding adanya rekayasa dalam penyerangan Novel. Istimewa
Penyidik KPK Novel Baswedan dijenguk kerabat saat dirawat di sebuah RS. Hingga 2,5 tahun, kasus penyiraman air keras itu belum juga terungkap, bahkan sejumlah pemilik akun Twitter malah menuding adanya rekayasa dalam penyerangan Novel. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan menjelaskan momen membersihkan mata kiri seperti direkam dalam video yang diunggah di akun Instagram Deddy Corbuzier, @masterdeddy. Dalam unggahan itu Novel tampak seperti mengorek lensa mata kirinya dengan menggunakan kapas bertangkai (cotton bud).

"Waktu itu saya sedang bersihkan lensa di mata kiri yang agak sedikit kotor, dan itu kalau agak kotor kan mengganggu penglihatan," kata Novel kepada Tempo, Jumat, 22 November 2019.

Novel mengatakan dia membersihkan mata kiri ketika sudah selesai wawancara dengan Deddy Corbuzier. Namun Deddy kemudian menanyakan apakah momen itu boleh direkam kamera. "Saya bilang silakan saja, enggak ada masalah."

Novel menjelaskan, mata kirinya yang rusak akibat disiram air keras itu menggunakan gusi sebagai jaringan pengganti. Agar tetap sehat dan berfungsi baik, jaringan gusi ini harus diberi salep setiap hari secara rutin pada pagi dan malam hari.

Salep yang dioleskan ini kadang lumer sehingga mengenai lensa yang tampak seperti titik hitam kecil di mata kiri Novel. Maka dari itu, kata Novel, lensa matanya perlu dibersihkan dari lumeran salep itu agar penglihatan lebih jelas. "Kadang kala kalau dibersihkan ada sedikit berdarah, ya seperti gusi yang sikat gigi kan suka berdarah."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Novel Baswedan membantah mengorek matanya untuk membuktikan bahwa matanya benar-benar rusak akibat air keras, bukan rekayasa seperti yang dituduhkan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewi Tanjung. "Enggak, bukan untuk membuktikan. Itu memang membersihkan saja, biasa."

Novel Baswedan diserang dua orang tak dikenal pada 11 April 2017. Penyerang itu menyiramkan air keras ke wajah Novel, hingga menyebabkan kerusakan mata penyidik antikorupsi itu. Mata kiri Novel rusak 95 persen, sedangkan mata kanannya kini harus menggunakan hard lens untuk membantu penglihatan.

Setelah 2,5 tahun lebih, kasus penyerangan itu belum juga terungkap. Sejumlah pihak sejak awal meragukan keseriusan polisi untuk mengungkap kasus itu.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Harun Masiku Masih Buron, Novel Baswedan: Perlu Dukungan Pimpinan KPK

9 hari lalu

Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan menyaksikan sidang putusan praperadilan Firli Bahuri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 19 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Harun Masiku Masih Buron, Novel Baswedan: Perlu Dukungan Pimpinan KPK

Novel Baswedan menegaskan perlu dukungan pimpinan KPK secara konsisten untuk menangkap Harun Masiku.


Harun Masiku Tak Kunjung Ditangkap, Novel Baswedan: Pimpinan KPK Sudah Sering Berbohong

9 hari lalu

Dewan Penasehat IM57+ Institute Novel Baswedan memberikan keterangan usai menyerahkan laporan di gedung lama KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat 26 April 2024. IM57+ Institute melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK atas dugaan pelanggaran kode etik. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Harun Masiku Tak Kunjung Ditangkap, Novel Baswedan: Pimpinan KPK Sudah Sering Berbohong

Novel Baswedan menilai pimpinan KPK saat ini memiliki masalah pada integritasnya sehingga kasus Harus Masiku tidak tertangani dengan baik.


Kenapa Harun Masiku Sulit Ditangkap?

14 hari lalu

Aktivis Indonesia Corruption Watch melakukan aksi unjuk rasa dengan membentang poster bergambar buronan Harun Masiku, di depan gedung KPK, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024. Dalam aksi damai ini mereka memperingati empat tahun belum tertangkapnya buronan yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang tindak pidana korupsi tersangka politisi PDI Perjuangan, Harun Masiku. TEMPO/Imam Sukamto
Kenapa Harun Masiku Sulit Ditangkap?

Kenapa Harun Masiku sulit ditangkap? Ini penjelasannya


Jubir KPK Baru Tessa Mahardhika, Apa Prestasinya dan Berapa Harta Kekayaannya?

18 hari lalu

Kepala biro Hubungan Masyarakat KPK, Yuyuk Andriati Iskak (tengah) memperkernalkan Tessa Mahardhika Sugiarto (kiri) sebagai Juru Bicara KPK yang baru dan Budi Prasetio (kanan) sebagai tim Juru Bicara KPK, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 7 Juni 2024. KPK resmi menunjuk mantan Penyidik berasal dari institusi Polri, Tessa Mahardhika Sugiarto sebagai Jubir KPK menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh oleh Ali Fikri. Selain itu, Tessa Mahardhika juga pernah mengikuti seleksi untuk jabatan Direktur Pengaduan Masyarakat KPK pada 2020 dan Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah I pada 2023. Foto : TEMPO/Imam Sukamto
Jubir KPK Baru Tessa Mahardhika, Apa Prestasinya dan Berapa Harta Kekayaannya?

Tessa Mahardhika menggantikan Ali Fikri sebagai Jubir KPK. Berikut profil dan kiprahnya sebagai penyidik KPK di lembaga antirasuah itu.


Febri Diansyah Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo, Pernah Jadi Kuasa Hukum Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo

22 hari lalu

Kuasa Hukum tersangka Putri Candrawathi, Febri Diansyah memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu, 28 September 2022. Febri mengatakan diminta bergabung di tim kuasa hukum perkara tersebut sejak beberapa minggu lalu. Setelah mempelajari perkaranya dan bertemu dengan Putri Candrawathi, ia menyampaikan akan mendampingi secara objektif jika bergabung di tim kuasa hukum Putri. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Febri Diansyah Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo, Pernah Jadi Kuasa Hukum Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo

Eks Juru Bicara KPK Febri Diansyah pernah bergabung menjadi pembela tersangka pembunuhan Brigadir J, ialah Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi.


3 Tahun Lalu TWK Lemahkan KPK, Gugurnya Novel Baswedan dan 74 Pegawai KPK Lainnya

24 hari lalu

Seorang pegawai KPK Yudi Purnomo berjalan keluar sambil membawa peralatan pribadi dari meja kerjanya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis 16 September 2021. KPK memberhentikan 57 pegawai yang tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) saat alih status menjadi ASN per 30 September 2021. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
3 Tahun Lalu TWK Lemahkan KPK, Gugurnya Novel Baswedan dan 74 Pegawai KPK Lainnya

Ini kronologi TWK hingga tersingkirnya 75 pegawai KPK berintegritas, seperti Novel Baswedan, Yudi Purnomo, hingga raja OTT Harun Al Rasyid


Gonjang-ganjing 75 Pegawai KPK Dinyatakan Tak Lulus TWK Tiga Tahun Lalu, Termasuk Novel Baswedan

24 hari lalu

Sketsa18 dari 57 pegawai KPK yang diberhentikan karena TWK, karya Andre Dedy Nainggolan. dok. Andre Dedy Nainggolan.
Gonjang-ganjing 75 Pegawai KPK Dinyatakan Tak Lulus TWK Tiga Tahun Lalu, Termasuk Novel Baswedan

KPK terus mengalami pelemahan. Mulai Revisi UU KPK, munculnya TWK singkirkan pegawai KPK, hingga mau disatukan dengan Ombudsman


ICW dan Novel Baswedan Buka Suara soal Pansel KPK yang Dibentuk Jokowi

27 hari lalu

Ilustrasi KPK. TEMPO/Imam Sukamto
ICW dan Novel Baswedan Buka Suara soal Pansel KPK yang Dibentuk Jokowi

Eks penyidik senior KPK Novel Baswedan dan Indonesian Corruption Watch (ICW) angkat bicara soal Pansel KPK yang dibentuk Jokowi.


Ragam Reaksi terhadap Pansel KPK Pilihan Presiden Jokowi

27 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Ragam Reaksi terhadap Pansel KPK Pilihan Presiden Jokowi

Novel Baswedan mengatakan anggota Pansel KPK harus diawasi kerjanya.


Novel Baswedan Sebut Jokowi Harus Pilih Pansel KPK yang Independen

30 hari lalu

Mantan penyidik KPK Novel Baswedan dan Ketua IM57+ Institute M. Praswad Nugraha usai mengajukan uji materiil terhadap UU KPK di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat pada Selasa, 28 Mei 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Novel Baswedan Sebut Jokowi Harus Pilih Pansel KPK yang Independen

Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan, menyebut sejumlah kriteria pansel KPK yang harus dipilih Presiden Jokowi.