TEMPO.CO, Jember - Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi tuan rumah Festival HAM (Hak Asasi Manusia) ke-VI pada 2019.
Festival HAM ini akan dibuka pada hari ini, Selasa pagi, 19 November 2019, dan berakhir Kamis, 21 November 2019.
Koordinator Pemajuan HAM Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dalam mengatakan, Festival HAM menjadi sarana dan forum berbagi dan belajar bagi pemerintah daerah se-Indonesia.
Pengalaman dan pembelajaran itu terkait dengan inovasi-inovasi dalam penyelesaian kasus pelanggaran HAM.
"Bagaimana mereka menyusun kebijakan berdasarkan perspektif gender, mengakomodasi hak disabilitas serta hak anak," ujar Beka dalam konferensi pers di Kantor Bupati Jember pada Senin malam, 18 November 2019.
Komnas Anak juga akan dilibatkan dalam Festival HAM 2019 di Jember. "Dalam perspektif HAM, suara anak juga didengarkan dan hal ini perlu diapresiasi."
Selama tiga hari, acara Festival HAM 2019 terdiri dari 17 sesi di antaranya 4 sesi pleno, 10 sesi paralel, 2 sesi khusus dan 1 side event. Ada pula pertunjukan seni serta 50 pameran. Kurang lebih 1.000 peserta akan hadir dan berpartisipasi dalam acara tersebut.
Festival ini akan dibuka dengan pertunjukan kolosal Tari Bajul Ijo, khas Jember. Tari ini melibatkan 5 ribu anak dan 5 ribu orang dewasa serta guru.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, akan hadir perwakilan berkompeten dari stakeholder di seluruh Indonesia. Festival HAM juga akan dihadiri perwakilan 20 negara yang melaksanakan pembangunan HAM berkelanjutan (SDG’s).
Negara-negara itu antara lain Swedia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Belanda, Thailand, Filipina, serta Timor Leste.
Sejumlah pembicara bakal tampil, di antaranya Muhadjir Effendi (Menteri PMK RI), Ahmad Taufan D. (Ketua Komnas HAM), Riri Khairiroh (Komnas Perempuan), dr. Faida, MMR (Bupati Jember), Khofifah Indar P. (Gubernur Jatim), Shin Gionggu (Guangju Metropolitan City), Nicole Immler (Utrecht), Wahyu Susilo (Direktur Eksekutif Migran Care), Gabriella F. (RWI), serta Sugeng Bahagjo (Direktur INFID).