Nadiem menuturkan kalau bukan di pendidikan, mungkin saya tidak akan pernah mengira saya akan bergabung ke pemerintahan. Hanya karena ini pendidikan, pendidikan menurut saya solusinya di sektor pemerintahan.
Dalam kesempatan tersebut, Nadiem mengutarakan apresiasinya kepada para pendahulunya Mendikbud Muhadjir Effendy dan Menristekdikti Mohamad Nasir.
“Di bawah saya bukan hanya Mendikbud yang tradisional, tapi juga digabung dengan Dikti, jadi semuanya ter-integrated, tapi itu baik, karena semua strateginya akan terpadu. Tapi tantangan dari sisi skala pun sistem pendidikan terbesar keempat di dunia dan belum terlalu banyak perubahan selama 20, 30 tahun terakhir," katanya.
Baca Juga:
Mendikbud Nadiem untuk kemudian menuturkan bahwa pendidikan berbasis kompetensi dan karakter berawal dari guru.
“Harapan saya ke depan melakukan pendidikan yang berbasis kompetensi dan berbasis karakter. Karena itu luar biasa pentingnya untuk kita. Dan terutama semua itu awalnya dari guru. Jadi, baik dari sisi kapabilitas, kesejahteraan guru adalah hal yang terpentinglah. Karena murid itu hanya sebaik gurunya,” ucapnya.
Dalam menjalankan amanah sebagai Mendikbud, Nadiem telah bersiap dengan berbagai inovasi untuk pendidikan di Indonesia yang lebih baik.
Baca Juga:
“Seperti kata Pak Presiden kita tidak bisabusiness as usual, tidak bisa begitu-begitu saja. Kita harus mendobrak, berinovasi. Amanah ini saya ambil dengan serius. Tantangannya akan luar biasa. Mohon dukungan teman-teman milenial, saya satu-satunya yang mewakili milenial di kabinet. Mohon dukungan teman-teman milenial untuk berbagai inovasi yang akan saya lakukan,” ujar Mendikbud Nadiem Anwar Makarim.(*)