Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lima Ratusan Orang di Kota Batu Mengungsi Karena Puting Beliung

image-gnews
Sebanyak 550 jiwa penduduk Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, dievakuasi ke sejumlah pos pengungsian akibat angin puting beliun. (Foto: Tempo/Abdi Purnomo)
Sebanyak 550 jiwa penduduk Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, dievakuasi ke sejumlah pos pengungsian akibat angin puting beliun. (Foto: Tempo/Abdi Purnomo)
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Sebanyak 550 jiwa penduduk Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, dievakuasi ke sejumlah pos pengungsian akibat puting beliung.

Kepala Seksi Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Achmad Choirur Rochim mengatakan, masyarakat diungsikan ke Pos Koordinasi Penanggulangan Bencana BPBD Kota Batu, Rumah Dinas Wali Kota Batu, serta Balai Desa Punten dan Balai Desa Tulungrejo di Kecamatan Bumiaji.

Menurut Rochim, BPBD dan instansi juga mendirikan pos pelayanan kesehatan dan pendirian dapur umum di tiap pos pengungsian.

Evakuasi dilakukan sejak sore hingga malam ini, Ahad, 20 Oktober 2019, akibat kemunculan angin kencang sejak Sabtu, 19 Oktober 2019, pukul 23.30 WIB. Angin kencang menerbangkan debu hingga menyelimuti hampir seluruh wilayah desa sehingga membuat jarak pandang terbatas.

Terjangan angin kencang merusak bangunan rumah (23 unit rumah tinggal dan 13 warung), fasilitas umum, jaringan komunikasi, serta menumbangkan delapan pohon serta beberapa tiang listrik dan lampu penerangan jalan umum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kerusakan terparah dialami warga desa yang mendiami Dusun Jurangkuali atau yang berdekatan dengan objek wisata air panas Cangar. Lokasi ini merupakan penghubung antara wilayah Kota Batu dengan wilayah Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Selain harta-benda, dilaporkan satu orang warga dilaporkan meninggal dunia dan beberapa orang lagi mengalami luka-luka dan gangguan saluran pernapasan. Korban meninggal atas nama Sodiq, warga Dusun Jurangkuali. Ia tewas tertimpa pohon tumbang.

“Itu data hingga 19.30 WIB hari ini. Nanti datanya diperbarui lagi,” kata Rochim, Minggu malam, 20 Oktober 2019.

Karena kondisinya cukup parah dan berbahaya, jalur lalu lintas dari wilayah Batu ke Mojokerto lewat Cangar ditutup. Anggota TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja telah dikerahkan untuk mengamankan lokasi bencana yang ditinggalkan penduduk. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemprov DKI Sediakan Mudik Lebaran Gratis ke 19 Kota, dari Palembang sampai Malang

5 hari lalu

Salah satu bus yang mengangkut peserta Program Mudik Gratis Lebaran 2023 untuk kembali ke Jakarta dan sekitarnya diberangkatkan dari Terminal Tirtonadi Solo, Jumat, 28 April 2023.
Pemprov DKI Sediakan Mudik Lebaran Gratis ke 19 Kota, dari Palembang sampai Malang

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan bus mudik Lebaran 1445 Hijriah gratis dengan tujuan 19 kota di 6 provinsi mulai Palembang sampai Malang


Angin Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah di 15 Desa Lombok Tengah

6 hari lalu

Kepala BPBD Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahmadi. (ANTARA/Nur Imansyah).
Angin Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah di 15 Desa Lombok Tengah

Angin puting beliung menerjang 15 desa pada enam kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah.


BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Hampir Seluruh Wilayah Indonesia 10-14 Maret 2024, Hati-hati Angin Puting Beliung

8 hari lalu

Ilustrasi Angin Puting Beliung (ANTARA FOTO/HO-BMKG)
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Hampir Seluruh Wilayah Indonesia 10-14 Maret 2024, Hati-hati Angin Puting Beliung

BMKG prediksi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia 10-14 Maret 2024. Cek cuaca ekstrem di daerah Anda, mewaspadai angin puting beliung.


Polresta Malang Kota Selidiki Dugaan Perundungan Pelajar SMP

16 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Polresta Malang Kota Selidiki Dugaan Perundungan Pelajar SMP

Kepolisian Malang telah mendapatkan informasi awal dari video perundungan yang terekam CCTV milik warga dan tersebar di media sosial.


Pegadaian Salurkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Puting Beliung

18 hari lalu

Pegadaian Salurkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Puting Beliung

Pegadaian menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak bencana puting beliung yang melanda Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung, Sumedang, pada Selasa 27 Februari 2024.


Peneliti yang Sebut Puting Beliung Rancaekek Tornado Menilai Banyak Ilmuwan Tak Paham Perubahan Iklim

19 hari lalu

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin saat ditemui seusai acara Media Lounge Discussion perihal cuaca ekstrem, Rabu 31 Januari 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Peneliti yang Sebut Puting Beliung Rancaekek Tornado Menilai Banyak Ilmuwan Tak Paham Perubahan Iklim

Peneliti di BRIN ini paparkan tiga fenomena cuaca ekstrem yang dulu tak dibayangkan bakal bisa terjadi di Indonesia


Puting Beliung Ciamis Merusak 157 Rumah di 5 Kecamatan

19 hari lalu

Petugas BPBD Ciamis menanggulangi pemukiman rumah warga yang rusak terdampak bencana alam angin puting beliung di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. (ANTARA/HO-BPBD Ciamis)
Puting Beliung Ciamis Merusak 157 Rumah di 5 Kecamatan

BMKG minta masyarakat tetap mewaspadai bencana puting beliung dan angin kencang Maret-April.


Dirjen di KLHK Beberkan Cara Mitigasi Puting Beliung Rancaekek

19 hari lalu

Citra satelit yang menunjukkan pusaran awan penyebab puting beliung Rancaekek, Rabu sore, 21 Februari 2024. Foto : BRIN
Dirjen di KLHK Beberkan Cara Mitigasi Puting Beliung Rancaekek

Bencana puting beliung bisa terjadi di Rancaekek disebutkan karena faktor perubahan iklim dan kenaikan suhu global.


Top 3 Tekno: Puting Beliung Rancaekek, Threads, dan Adu Teknologi Bus Listrik Lokal

21 hari lalu

Kondisi langit yang gelap saat terjadi angin tornado pertama di Indonesia, Rabu, 21 Februari 2024. X.com/@EYulihastin
Top 3 Tekno: Puting Beliung Rancaekek, Threads, dan Adu Teknologi Bus Listrik Lokal

Top 3 Tekno Berita Terkini dipuncaki artikel lanjutan tentang puting beliung atau tornado yang sebenarnya terjadi di Rancaekek.


Puting Beliung Rancaekek Tertangkap Citra Satelit Jepang Dianggap Tak Biasanya Terjadi

21 hari lalu

Citra satelit yang menunjukkan pusaran awan penyebab puting beliung Rancaekek, Rabu sore, 21 Februari 2024. Foto : BRIN
Puting Beliung Rancaekek Tertangkap Citra Satelit Jepang Dianggap Tak Biasanya Terjadi

Peneliti yang sebut puting beliung Rancaekek sebagai tornado tunjukkan bukti kalau yang terjadi bukan puting beliung skala mikro yang biasanya ada.