INFO NASIONAL — Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau Hendi, memimpin kegiatan kerja bhakti di kawasan Rusunawa Kaligawe, Semarang. Hendi berharap kegiatan resik-resik di kawasan yang cukup padat itu dapat menjadi contoh dan perangsang seluruh warga masyarakat untuk menjaga serta merawat lingkungannya agar tetap bersih, sehat, dan nyaman.
Dari banyaknya pesan yang masuk melalui aplikasi, Wali Kota Semarang mendapati bahwa kebersihan di kawasan rusunawa Kaligawe kurang terawat dengan baik. Hal inilah yang membuat Hendi tergerak untuk melakukan kerja bhakti bersama warga penghuni rusun.
Baca Juga:
Dalam kesempatan tersebut, Hendi mengingatkan bahaya leptospirosis yang menjadi salah satu kasus penyakit yang belum dapat disembuhkan. Penyakit yang bersumber dari kencing tikus ini, kata Hendi, dapat berpotensi terjadi di mana-mana terutama di kawasan padat penduduk. Kencing tikus yang mengenai luka terbuka, lanjut Hendi, dapat menyebabkan panas tinggi hingga kematian.
“Penyakit leptospirosis sampai saat ini belum dapat disembuhkan, yang bisa dilakukan adalah upaya pencegahan. Di antaranya dengan menggunakan sepatu karet saat masuk dalam got, saluran serta menjaga lingkungan tetap bersih sehingga tidak menjadi sarang tikus,” ujar Hendi. Kemauan untuk bersih-bersih, lanjut Hendi, juga harus dimulai dari diri sendiri, tidak perlu menyalahkan orang lain dan tetangga.
Hendi meminta kepada setiap warga untuk dapat memastikan dulu lingkungan dan saluran rumahnya bersih serta menghindari buang sampah sembarangan. “Sepertinya hal sepele, membuang satu kantong plastik, tetapi kalau 1,6 juta warga Kota Semarang membuang sampah akan menjadi masalah besar dan menjadikan lingkungan yang tidak sehat,” ucap Hendi.
Baca Juga:
Selain menekankan pentingnya kebersihan, Hendi juga menyampaikan kesiapan dan kesepakatan seluruh jajarannya untuk melakukan penghijauan dan penanaman pohon massal jelang musim hujan. Pada tahap awal ini dilakukan penanaman 20 batang pohon di kawasan rusun, yang dimintanya untuk dapat benar-benar dirawat dan dijaga.
Tak hanya di rusun saja, ke depan Hendi juga telah menginstruksikan penanaman pohon secara masif di berbagai sudut Kota Semarang. Penghijauan ini, diharapkannya dapat membuat udara lebih bersih, sejuk, dan menjadikan lingkungan lebih hijau.
Kegiatan kerja bhakti massal tersebut selain diikuti jajaran Pemerintah kota Semarang dan Muspida, juga melibatkan warga masyarakat. Kurang lebih 400 orang mengikuti aksi bersih-bersih yang juga sebagai agenda Bulan Bhakti Gotong Royong.
Kegiatan nggowes, diakui Hendi, juga sebagai upaya lebih detail dan dekat menyapa masyarakat sekaligus melihat permasalahan lingkungan seperti jalan, saluran, dan lainnya yang terjadi di Kota Semarang. Dengan bersepeda, Hendi juga berharap jajarannya dapat semakin sehat dengan bergerak dan berolahraga. (*)