TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris, mengatakan isu taliban di dalam Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak benar.
Syamsuddin yang telah bekerja sama dengan KPK dalam rangka riset, selama tiga tahun terakhir, mengaku tak menemukan apa yang disebut taliban di dalam lembaga antikorupsi tersebut.
"Tidak ada Taliban. Itu adalah isapan jempol belaka untuk membenarkan saudara tua (baca: polisi) masuk dan mengobok-obok KPK," tulis Syamsuddin melalui akun Twitternya @sy_haris. Tempo sudah diperkenankan untuk mengutip cuitan ini.
Kelompok Taliban dan Polisi India pertama kali dilontarkan pengamat kepolisian Indonesia Police Watch, Neta S. Pane. Kelompok Taliban merujuk ke penyidik Novel Baswedan yang disokong Wadah Pegawai KPK. Sedangkan Polisi India merujuk ke penyidik yang berasal dari institusi Polri.
Isu taliban ini belakangan kembali mencuat. Salah satu yang mendengungkan soal taliban adalah Denny Siregar lewat akun Twitternya.