INFO NASIONAL — Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau Hendi, mendukung penyelenggaraan Festival Kota Lama tahun 2019 dengan hari yang lebih panjang dari sebelumnya. Menurutnya, dengan adanya penambahan hari penyelenggaraan kegiatan, dari yang biasanya hanya tiga hari menjadi 11 hari, dapat lebih banyak menarik kunjungan wisatawan ke Kota Semarang. Ditambah lagi pada gelaran ke-8 ini, Festival Kota Lama mantap mengusung tema "Indische Parade" menyongsong destinasi wisata dunia, diharapkan juga mampu menggaet pasar wisatawan mancanegara.
Wali Kota Semarang meyakini bahwa Festival Kota Lama tahun ini akan lebih semarak dibanding tahun-tahun sebelumnya dengan kondisi infrastruktur lebih representatif. "Banyak hal berbeda yang dapat ditemui pada Festival Kota Lama yang akan diselenggarakan mulai 12-22 September nanti, mulai dari infrastrukturnya yang lebih baik, kawasannya yang lebih tertata, penyelenggaraanya yang lebih lama, dan kegiatannya juga yang lebih banyak," kata Hendi.
Baca Juga:
"Harapannya pasti mendongkrak kunjungan wisatawan Kota Semarang, apalagi September banyak orang mengatakan sebagai off season, karena itu adanya Festival Kota Lama penting untuk menggerakkan perputaran ekonomi di Kota Semarang," ujarnya.
Di sisi lain, penyelenggaraan Festival Kota Lama dengan hari yang lebih panjang dari sebelumnya, dapat menjadi uji coba pemerintah Kota Semarang dalam menerapkan kebijakan kawasan bebas kendaraan di Kota Lama. Pasalnya dalam penyelenggaraannya, Festival Kota Lama akan menutup sejumlah jalur kendaraan bermotor, di antaranya Jalan Kepodang yang akan ditutup pada 15 September, Jalan Sayangan ditutup pada 21 September, dan Jalan Merak, Jalan Suprapto, serta Jalan Cendrawasih akan ditutup pada 22 September.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari menegaskan jika penyelenggaraan Festival Kota Lama akan memperkuat atmosfer heritage di kawasan bersejarah Kota Semarang itu. Hal ini karena penyelenggaran Festival Kota Lama akan menggunakan sejumlah lokasi ikonik seperti Taman Kota Lama, Gedung Soesman's Kantoor, Monod Diephuis, Gereja Blenduk, Oudetrap, Marabunta, Taman Srigunting, Tekodeko Koffehuis, Jalan Kepodang dan Jalan Letjend Suprapto.
Baca Juga:
Lebih lanjut, Indriyasari menjelaskan bahwa sebagai puncak acara di penghujung festival akan digelar Indische Parade. Dalam Indische Parade akan ditampilkan atraksi-atraksi seni dan budaya, komunitas transportasi antik, dan beragam busana hasil akulturasi Kota Semarang.
“Alhamdulillah agenda ini disambut baik oleh banyak pihak pemilik bangunan dan komunitas yang ikut serta dalam Festival Kota Lama. Berarti Pemerintah Kota Semarang tidak sendirian, banyak pihak sepakat dengan wali kota untuk mewujudkan cita-cita Kota Lama sebagai warisan cagar budaya dunia,” ujar Indriyasari. (*)