TEMPO.CO, Jakarta - Polri mengemukakan alasan belum rampungnya hasil investigasi kasus listrik padam di setengah Pulau Jawa yang terjadi pada 4 Agustus 2019. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan hingga kini tim pakar dalam investigasi kasus itu masih melakukan pengkajian.
“Saksi ahli yaitu Doktor Rizal masih harus melakukan uji scientific terhadap beberapa lokasi untuk mendalami apa yang menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya blackout,” kata Dedi saat dihubungi, Selasa, 27 Agustus 2019.
Selain Rizal, kajian tersebut juga melibatkan tim ahli dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Institut Pertanian Bogor, serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Dedi tidak dapat memastikan kapan kajian tersebut diselesaikan. Kendati demikian, kata dia, dari hasil investigasi sementara yang dilakukan tim tidak menemukan adanya sabotase. Bahkan tim Polri juga tidak menemukan adanya serangan siber. “Sejauh ini tidak ada dugaan ke arah tindak pidana,” kata Dedi.
Polisi telah memeriksa lebih dari 20 orang saksi dalam pengusutan kasus ini. Para saksi tersebut terdiri atas internal PLN dan masyarakat Ungaran, Jawa Tengah.
Untuk mengusut penyebab kasus ini, tim investigasi menyelidiki pembangkit listrik yang berada di Ungaran, Pemalang, Gandul, Suralaya, Muara Karang, juga kantor pusat PLN.
Investigasi kasus listrik padam sebelumnya ditargetkan berlangsung selama dua pekan dimulai sejak Kamis, 8 Agustus 2019. “Waktu tim bekerja dua minggu, di bagi jadi dua tahap. Minggu pertama kalau sudah berhasil melalui assessment penyebab awal terjadinya blackout, nanti akan disampaikan. Dari mulai hari ini,” kata Dedi di kantornya, Jakarta Selatan pada Kamis, 8 Agustus 2019.