TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie mengklaim partainya layak mendapat jatah ketua MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) periode 2019-2024.
Sebab, kata dia, Golkar merupakan pemenang kedua pemilihan legislatif 2019 dari segi perolehan kursi. "Haruslah, partai (pemenang) kedua, wajarlah ketua," kata Aburizal di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Ahad, 11 Agustus 2019.
Perebutan kursi ketua MPR memanas seiring dengan agenda amandemen Undang-undang Dasar 1945 yang sedang dibahas. Wakil Ketua MPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan partainya akan mengajukan calon ketua sendiri jika partai lain tak menyepakati agenda amandemen.
"Istilahnya bukan mengambil alih. Kalau kemudian nanti calon-calon ketua yang sudah menyatakan kesediaannya tidak setuju, ya berarti tidak sesuai dengan agenda PDIP. Maka dengan sangat terpaksa, PDIP bisa saja mengusulkan kadernya sebagai calon ketua MPR," kata Basarah kepada Tempo, Jumat, 9 Agustus 2019.
Sedangkan, Golkar sebelumnya mengklaim telah mencapai kesepakatan dengan koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin bahwa kursi ketua MPR menjadi jatah partai beringin. Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan, pembahasan ihwal ketua MPR sebenarnya sudah mengerucut dan mengarah untuk Golkar.
"Yang jelas sebagai pemenang pemilu 2019 PDIP telah mendapatkan kursi ketua DPR RI sesuai UU MD3," kata Lodewijk mengingatkan, Ahad, 11 Agustus 2019.