TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan penjagaan lingkungan dan alam dalam pengembangan destinasi wisata Danau Toba, Sumatera Utara. "Perbaikan produk itu tidak hanya mengenai tempat wisata, tetapi lingkungan juga harus kita urus," kata Jokowi dalam siaran pers Biro Pers, Media, dan Informasi Setpres Senin, 30 Juli 2019.
Jokowi yang sedang berada di Sipinsur Geosite, Kabupaten Humbang Hasundutan, berjanji akan mencabut izin perusahaan yang merusak lingkungan. Selain itu, menurut dia, pemerintah juga akan melihat dan memilah terlebih dahulu, mana kawasan yang dibutuhkan untuk wisata, untuk rakyat, dan mana yang tidak.
"Perlu waktu, tidak langsung siapa, mana. Kita ini bekerja dengan sebuah rancangan sehingga dalam pelaksanaannya itu betul-betul nanti bisa detail dan baik." kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Rencana pengembangan pariwisata Danau Toba akan dimulai pada 2019 dan ditargetkan selesai dalam satu tahun. Sementara untuk pembangunan sarana dan prasarana penunjang pariwisata sudah mulai dibangun sejak 2018.
"Tadi jalan keliling Samosir hanya kurang 21 kilometer. Itu sebagian sudah, hanya belum kita tunjukkan. Sudah mulai sebetulnya tahun kemarin, cuma belum ditunjukkan," kata Jokowi.
Ia mengatakan investasi yang dikucurkan berasal dari APBN senilai Rp 3,5 triliun. Investasi dari APBN ini diharapkan dapat memicu penanam modal dari luar yang jumlahnya tiga sampai lima kali lipat.
"Ini investasi dari APBN itu memberikan 'trigger' agar investasi datang. Kami berharap investasi yang datang tidak hanya 2 kali dari investasi yang dikeluarkan dari APBN, tetapi bisa 3, 4, 5 kali dari yang sudah dikeluarkan dari APBN," kata Jokowi.