TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama menyimpulkan foto viral siswa sekolah Madrasah Aliyah Negeri atau MAN 1 Sukabumi mengibarkan bendera tauhid tak terkait dengan organisasi terlarang, Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI.
"Berdasarkan penjelasan mereka dan keterangan sejumlah pihak, untuk sementara kami berkesimpulan bahwa tidak ada indikasi keterkaitan dengan HTI," kata Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah A Umar, seperti dikutip di laman resmi Kementerian Agama, Ahad 21 Juli 2019.
Sebelumnya foto siswa yang diduga dari MAN 1 Sukabumi tengah mengibarkan bendera tauhid dan bendera Indonesia viral di media sosial. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kemudian memerintahkan investigasi atas foto tersebut.
"Sejak semalam sudah ada tim khusus dari pusat yang ke lokasi untuk investigasi. Saat ini proses penanganan di lapangan masih sedang berlangsung. Kami serius menangani kasus ini," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melalui akun twitternya @lukmansaifuddin pada Ahad, 21 Juli 2019.
Umar mengatakan telah mendatangi MAN 1 Sukabumi dan berkoordinasi dengan Kepala Kantor Kemenag setempat.
Menurut Umar, kejadian ini lebih karena ketidakmengertian siswa terhadap sensitifitas penggunaan bendera yang mirip dengan bendera ormas terlarang, HTI.
Bendera tauhid itu dikibarkan dalam even promosi seusai program pengenalan siswa baru. Mereka ingin menarik perhatian siswa baru untuk ikut ekskul keagamaan di madrasah.
"Namun demikian, kami masih terus melakukan penelusuran untuk mendapatkan data lebih komprehensif. Jika ternyata ditemukan unsur pidana, kami serahkan kepada penegak hukum," kata dia.
Selain itu, tim juga memberikan pengertian dan pembinaan kepada para siswa dan guru MAN 1 Sukabumi. Mereka juga sudah menandatangani surat pernyataan sebagai komitmen untuk patuh pada pembinaan Kemenag.
Umar menegaskan bahwa pihaknya menaruh perhatian serius terhadap persoalan ini. Terlebih, Kemenag sedang menggencarkan internalisasi nilai agama yang selaras dengan nilai keindonesiaan, terutama di lingkungan lembaga pendidikan.
"Tadi disepakati juga bahwa Kepala Kankemenag Sukabumi akan segera melakukan pembinaan ke seluruh madrasah setempat agar tidak terjadi kasus serupa serta tidak terpapar paham ekstrem dan pengaruh ormas terlarang," kata dia.