INFO NASIONAL– Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran strategis dan penting dalam menopang perekonomian Indonesia, khususnya melakukan ekspor serta meningkatkan devisa negara. Hal tersebut dikarenakan jumlah industri UMKM yang besar, ada setiap sektor ekonomi, juga berpotensi besar menyerap tenaga kerja.
Dalam rangka mengoptimalisasi pemberian fasilitas kepabeanan, menggenjot ekspor, dan mendukung kemajuan UMKM, Bea Cukai Mataram bersama Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Cabang Mataram mengadakan diskusi panel bertajuk "Optimalisasi Potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam Rangka Peningkatan Ekspor" pada 30 April 2019.
Baca Juga:
Kepala Kantor Bea Cukai Mataram M. Budi Iswantoro menyampaikan terdapat sebuah fasilitas kepabeanan yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha, yaitu kemudahan impor tujuan ekspor untuk industri kecil menengah (KITE IKM).
Sebagai salah satu fasilitas kepabeanan yang diberikan Bea Cukai kepada pelaku usaha, KITE IKM diharapkan dapat menjawab tantangan ekspor secara global. “KITE merupakan jawaban bagi para pelaku IKM dalam menekan biaya produksi sehingga keuntungan dan daya saing dapat meningkat, yang pada akhirnya bisa menstimulus para pelaku IKM melakukan ekspor dan meningkatkan devisa negara,” ujarnya.
Para pelaku usaha yang mendapat fasilitas KITE IKM ini akan mendapat manfaat, yakni dibebaskan dari pengenaan bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI) bila melakukan importasi bahan baku, bahan penolong, dan barang modal berupa mesin untuk keperluan produksi barang jadi.
Baca Juga:
“Terdapat pula kemudahan registrasi kepabeanan dan tidak memerlukan izin dari instansi terkait bila melakukan importasi barang yang dibatasi masuk ke dalam negeri berdasarkan peraturan berlaku. Namun segala manfaat dan kemudahan itu dapat diperoleh asalkan barang jadi yang telah diproduksi diekspor keluar negeri,” katanya.
Dengan banyaknya pelaku UMKM yang menggunakan fasilitas ini, Budi berharap ke depannya UMKM akan semakin maju. Kemajuan ini tentu berdampak pada perkembangan ekonomi Indonesia pada umumnya dan Kota Mataram khususnya.
Acara ini juga turut dihadiri 92 perwakilan UMKM di wilayah Lombok, perwakilan dari Kantor Wilayah Pajak Nusa Tenggara, Balai Karantina Kelas I Mataram, Dinas Perdagangan Provinsi NTB, juga Khrisna Logistic. (*)