INFO NASIONAL -- PT Jasa Raharja (Persero) untuk kedua kalinya ditunjuk sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada penyelenggaraan Mudik Bareng BUMN 2019. Direktur Utama Jasa Raharja, Budi Rahardjo mengatakan bahwa penyelenggaraan Mudik Bareng BUMN tahun ini diikuti oleh 104 BUMN. Kegiatan diselenggarakan tidak hanya di Pulau Jawa, tapi di seluruh wilayah Indonesia sebagai wujud kehadiran BUMN untuk negeri dan perhatian pemerintah dalam memberikan fasilitas mudik bersama.
“Sebagai ketua Satgas, kami diminta memberangkatkan minimal 250.000 pemudik dan ini ada kenaikan. Pemudik yang akan diberangkatkan sejumlah 250.338 atau naik 22,32 persen dibandingkan 2018 sebesar 204.146 yang diberangkatkan oleh 62 BUMN,” ujar Budi saat konferensi pers Mudik Bareng Idul Fitri 1440 H Tahun 2019, di Jakarta, Selasa, 7 Mei 2019.
Secara serentak peserta Mudik Bareng BUMN akan diberangkatkan dari 70 kota keberangkatan di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa dengan 155 kota tujuan. Pemberangkatan dilakukan dengan empat moda, yaitu bus, kereta api, kapal laut, dan pesawat udara. Flag off ceremony dengan moda bus dilakukan pada 30 Mei 2019 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan dengan memberangkatkan sebanyak 620 bus dari Jasa Raharja.
Budi menjelaskan, tahun ini terdapat penurunan jumlah kota keberangkatan 11,4 persen dari tahun lalu yang berjumlah 79 kota. “Dari hasil evaluasi yang kita lakukan ada beberapa titik keberangkatan yang kurang diminati sehingga kota-kota itu dihilangkan dan dimaksimalkan ke kota favorit pemudik. Kota tujuan juga mengalami penurunan 5,5 persen dibanding tahun lalu,” jelasnya.
Dari tahun ke tahun, Budi menyebutkan, data Jasa Raharja mencatat Solo dan Wonogiri menjadi kota yang terbanyak diminati pemudik, sedangkan Kuningan kurang diminati karena jaraknya yang dekat. Kota tujuan paling banyak diminati pemudik dengan moda kapal laut, yaitu Semarang dan Surabaya, misalnya dari Makassar ke Surabaya atau tujuan Pulau Jawa lainnya.
Untuk moda bus terdapat peningkatan cukup signifikan sekitar 15 persen. Jumlah bus yang akan digunakan sebanyak 3.897 bus dan tidak menutup kemungkinan pada akhir keberangkatan mencapai 4.000 bus. Bus tersebut akan digunakan mengangkut 180.610 pemudik atau meningkat 11 persen dibanding tahun lalu.
Adapun moda laut ada 138 perjalanan menggunakan kapal Pelni dan PT ASDP (Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan). Jumlah ini meningkat 16,95 persen dibanding tahun lalu yang berjumlah 118 trip. Adapun jumlah penumpang yang diangkut tahun ini mencapai 52.231 orang, mengalami kenaikan signifikan, yakni 87,68 persen. “Karena kita mencoba dari titik keberangkatan yang merupakan favorit para pemudik, ini dilakukan antarpulau,” ujar Budi, menambahkan.
Untuk moda kereta api, tahun ini tersedia 49 gerbong. Mengalami penurunan 2 persen karena adanya penggabungan dari beberapa kota tujuan. Dari total 49 perjalanan yang ada akan mengangkut 15.693 pemudik. Selanjutnya, moda pesawat udara akan ada 76 penerbangan untuk mengangkut 1.805 orang pemudik.
Budi juga menyampaikan, terkait dengan keberangkatan moda laut, perjalanan perdana dilakukan pada 26 Mei 2019 dari Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah menuju Semarang, Jawa Tengah. Pada waktu bersamaan juga diberangkatkan kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta menuju Makassar, Sulawesi Selatan, serta dari Tanjung Priok menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Pemberangkatan moda kereta api diawali pada 26 Mei dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta menuju Stasiun Pasar Turi, Surabaya. Selanjutnya, secara bertahap kapal laut dan kereta api diberangkatkan setelah tanggal tersebut. Demikian pula dengan keberangkatan dengan pesawat udara yang akan diberitahukan tiga atau dua hari sebelum tanggal keberangkatan.
Secara khusus Jasa Raharja sebagai perusahaan BUMN yang memberikan perlindungan dasar terhadap korban kecelakaan alat angkutan umum dan lalu lintas jalan, memiliki program mulia, yaitu pencegahan kecelakaan dengan memberangkatkan pemudik pengguna sepeda motor yang dialihkan ke moda transportasi kereta api, bus, dan kapal laut.
“Korban kecelakaan yang menggunakan roda dua sekitar 70 persen. Untuk itu Jasa Raharja menyelenggarakan mudik gratis sehingga mampu memindahkan pemudik yang mengendarai motor ke sarana transportasi lain,” kata Budi, menjelaskan.
Kegiatan mudik gratis ini, menurutnya, bertujuan untuk semakin menyejahterakan masyarakat, dan bukan hanya berdampak pada keselamatan saja. Dengan program mudik gratis ini, diharapkan angka kecelakaan akibat mobilitas tinggi dapat ditekan, di samping bisa meningkatkan perekonomian di daerah.
“Kegiatan mudik bersama Jasa Raharja sudah memasuki tahun ke dua belas. Dan pagi hari ini kita melakukan verifikasi terhadap para penumpang moda bus yang mana mereka sudah melakukan pendaftaran online mulai tanggal 16 sampai dengan 30 April 2019,” ujar Budi.
Pemudik yang sudah mendapat panggilan bisa melakukan verifikasi mulai pada 7–11 Mei 2019 di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan. Verifikasi dilakukan dengan membawa dokumen asli, yaitu Kartu Keluarga, SIM C, Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Melihat antusiasme peserta mudik gratis tahun lalu, Jasa Raharja pun menambah kuota mudik sebanyak 6 persen dengan jumlah total calon pemudik yang ditarget adalah 40.180 penumpang. Adapun fasilitas yang didapatkan peserta mudikdi antaranya kaos, topi, goodie bag berisi makanan, dan obat-obatan ringan, serta diikutkan asuransi selama berada di kampung halaman.
Sebagai proteksi asuransi bagi peserta Mudik BUMN Jasa Raharja Tahun 2019, Jasa Raharja membuka penjualan produk JP-Aman atau Asuransi Mudik Lebaran. Asuransi ini memberikan proteksi dan manfaat perlindungan dasar bagi peserta mudik. Asuransi JP-Aman data diperoleh dengan harga terjangkau, cukup Rp 5.000 saja per kupon dan secara otomatis mendapatkan perlindungan selama 24 jam selama 14 hari sejak waktu pemberangkatan.
Setiap orang dapat membeli beberapa kupon JP-Aman sekaligus. Apabila musibah kecelakaan terjadi, maka santunan yang akan disampaikan kepada korban/ahli waris korban adalah sebesar Rp 15 juta untuk meninggal dunia. Untuk santunan cacat tetap akibat kecelakaan maksimal Rp 15 juta. Kemudian untuk biaya perawatan atau luka-luka mendapatkan santunan maksimal Rp 1,5 juta atau biaya rawat inap Rp75.000 per hari maksimum selama 20 hari.
Jasa Raharja tak hanya memberikan jaminan keselamatan dan keamanan bagi para pemudik gratis. Bagi pemudik lain, Jasa Raharja memberikan fasilitas penunjang dengan membuat 15 titik rest area untuk check poin (pengecekan). Check poin ini dilengkapi dengan fasilitas memadai seperti fasilitas kesehatan beserta tenaga medis, tempat istirahat, alat pijat refleksi, bengkel kecil, kantin, dan sebagainya.
Tak hanya itu, Jasa Raharja sebagai perusahaan BUMN yang menjalankan program perlindungan dasar terhadap korban kecelakaan penumpang angkutan umum dan lalu lintas jalan, juga berinovasi dengan memberikan pelayanan digital melalui aplikasi JRku. Melalui aplikasi ini, masyarakat dapat mengajukan santunan kecelakaan secara online dan mengecek masa berlaku Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) yang tertera di Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) kendaraan dengan memasukkan Nomor Polisi.(*)