TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Alynuddin mengaku belum ada pembicaraan khusus antara pimpinan partainya dan calon presiden 02 Prabowo Subianto ihwal jatah menteri. Suhud menanggapi pernyataan adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo yang menyebut PKS bakal mendapat enam kursi jika Prabowo-Sandiaga menang pemilihan presiden 2019.
Baca: Hashim Sebut Prabowo Akan Beri Kursi Menteri ke PAN 7 dan PKS 6
"Hingga hari ini belum ada pembicaraan khusus pimpinan PKS dengan Pak Prabowo. Karena yang memiliki otoritas menyusun kabinet hanya Pak Prabowo dibantu Pak Sandi," kata Suhud kepada Tempo, Selasa, 2 April 2019.
Suhud mengatakan PKS saat ini masih berfokus pada pemenangan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 2019. Partai dakwah, kata dia, ingin memastikan seluruh elemen pemenanangan, mulai dari struktur partai, kader hingga para calon anggota legislatif, bergerak memenangkan pilpres dan pileg yang sudah tinggal hitungan hari.
Suhud melanjutkan, di internal partainya juga belum ada pembicaraan khusus ihwal siapa saja figur yang akan mengisi kabinet Prabowo nantinya. "Begitu juga soal jumlah menteri juga belum ada pembicaraan antara Pak Prabowo dengan PKS," kata dia.
Meski begitu, Suhud mengatakan partainya siap menguasi kader-kader terbaik untuk berkontribusi di kabinet seumpama Prabowo-Sandiaga terpilih. "Sebagai partai kader kami siap mewakafkan kader-kader terbaik untuk memperkuat kabinet Pak Prabowo."
Sebelumnya, Hashim mengatakan sudah ada pembicaraan antara dirinya dan Prabowo ihwal kuota menteri jika menang nantinya. Hal ini disampaikan Hashim saat ditanya ihwal kecenderungan Prabowo dalam beberapa kampanye terbuka belakangan ini yang kerap melontarkan sinyal soal kandidat menteri.
Baca juga: Soal Jatah Menteri dari Prabowo, AHY: Belum Urgen untuk Dibahas
"Saya kira itu antara saya dengan kakak saya. Kami kan sudah sepakat dengan PAN, ada tujuh menteri untuk PAN, enam untuk PKS," kata Hashim di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta, Senin, 1 April 2019.