TEMPO.CO, Jakarta - Polda Papua menurunkan Tim K-9 (Anjing pelacak) sebanyak 15 ekor untuk melacak korban banjir Sentani, Kabupaten Jayapura Provinsi Papua, mulai Selasa, 19/3. Saat ini, TNI- Polri dan Basarnas masih terus melakukan pencarian korban.
Menurut Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Polda Papua Ajun Komisaris Besar Suryadi Diaz anjing pelacak itu enam ekor dari Jakarta dan 9 ekor dari Polda Papua. “Anjing pelacak K-9 itu ditempatkan di titik-titik yang diperkirakan masih terdapat korban yang belum ditemukan,” kata Suryadi, dalam rilis yang diterima Tempo, Selasa, 19/3.
Biasanya lokasi tersebut terdapat banyak material kayu dan lumpur yang menimbun korban. Diharapkan dengan bantuan K-9 tersebut dapat mempercepat proses pencarian terhadap korban.
Suryadi mengatakan untuk proses pencarian Direktorat Polairud Polda Papua akan memperluas area, yakni di bagian kiri danau Sentani dengan menggunakan Longboat.
Selain melakukan pencarian terhadap korban jiwa, kata Suryadi, tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Basarnas dan masyarakat juga melakukan pembersihan di beberapa titik yang terdampak banjir bandang, yakni Jalan Sosial, Kemiri dan Doyo Baru.
Saat ini sebanyak 1.613 personil tim gabungan dari 23 berbagai instansi dan lembaga masih melakukan penanganan tanggap darurat. Jumlah korban diperkirakan terus bertambah mengingat luasnya wilayah terdampak.
Hingga Selasa, 19/3, Posko Induk Tanggap Darurat mencatat total korban meninggal dunia sebanyak 89. Rinciannya adalah 82 orang meninggal akibat banjir bandang di Kabupaten Jayapura dan 7 korban meninggal dunia akibat tanah longsor di Ampera, Kota Jayapura.
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan tim SAR gabungan pada Senin menemukan 13 jenazah. Terdapat 4 jenasah di Kampung Sereh Tua, 2 jenasah di Danau Sentani, 3 jenasah di BTN, 2 jenasah di BTN Nauli 2, 1 jenasah di BTN Citra Buana, dan 1 jenasah di Kampung Hobong.
"Tim SAR gabungan akan terus mencari korban karena diperkirakan masih ada korban yang belum ditemukan," ujar Sutopo, Selasa 19 Maret 2019.