Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Cari Perekam Penggeledahan Rumah Adik Wakil Gubernur Sumut

image-gnews
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memperlihatkan barang bukti senjata api dan pisau milik tersangka pembunuhan sekeluarga di Medan, Sumatera Utara, Senin, 22 Oktober 2018. Seorang pelaku tewas ditembak mati karena melawan petugas. ANTARA/Septianda Perdana
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memperlihatkan barang bukti senjata api dan pisau milik tersangka pembunuhan sekeluarga di Medan, Sumatera Utara, Senin, 22 Oktober 2018. Seorang pelaku tewas ditembak mati karena melawan petugas. ANTARA/Septianda Perdana
Iklan

TEMPO.CO, Medan - Polisi mengejar pelaku pembuat video penggeledahan rumah adik Wakil Gubernur Sumut pada Rabu, 30 Januari 2019. Satu video beredar di media sosial saat Kepolisian Daerah Sumatera Utara gabungan dari berbagai Direktorat di Polda Sumut menggeledah rumah Direktur PT. Anugerah Langkat Musa Idi Shah alias Dodi di Komplek Perumahan Cemara Asri. 

Baca: Wakapolri Imbau Polisi Tak Berbuat Kasar Hingga Selesai Pemilu

Video itu menjadi viral setelah salah seorang yang diduga kerabat Dodi marah-marah. Ia menuding polisi tidak profesional dalam penanganan kasus yang menyerat Dodi jadi tersangka alih fungsi ratusan haktare hutan menjadi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Langkat.
 
Dalam rekaman itu seseorang bersuara mirip perempuan menuding polisi sengaja membidik Dodi Shah menjadi tersangka karena keluarga besar mereka tidak bersedia mendukung pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Joko Widodo - Ma'ruf Amin. 
 
Namun polisi keberatan dengan isi video itu. Video itu, kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumut Komisaris Besar Tatan Dirsan Atmaja mendiskreditkan institusi Polri. Personil Polri, kata Tatan bekerja independen dan profesional dalam penanganan kasus yang menyebabkan Musa Idi Shah jadi tersangka. 
 
" Kami sampaikan bahwa Polri dalam hal ini sebagai penegak hukum netral dalam urusan pemilihan presiden dan politik." kata Tatan dalam keterangan persnya, Kamis malam 31 Januari 2019.
 
Institusi Polri, kata Tatan dirugikan dengan video tersebut. Menurut dia, orang yang membuat video itu sudah mencoreng institusi Polri. "Kita lihat secara verbal ini sudah menuduh institusi Polri secara keseluruhan,"ungkap Tatan.
 
Polisi, kata Tatan, akan mengambil langkah tegas terhadap pembuat video yang diduga bagian dari keluarga Dodi.
 
"Polda Sumut akan mengambil sikap . Malam ini akan dilakukan rapat berkaitan dengan video tersebut. Polisi akan mengambil langkah-langkah berkaitan dengan video dan pernyataan di dalam video itu. Yang pasti kita akan lakukan langkah penegakan hukum kepada pembuat video itu, " ujar Tatan.
 
 
Meski belum menetapkan status tersangka kepada pembuat video, polisi punya saksi." Ada anggota Polri yang melakukan penggeledahan termasuk mungkin ada beberapa rekan pers yang berada dilokasi bisa menjadi saksi mengungkap identitas pembuat video itu." kata Tatan.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Atlet Pekan Paralimpiade Nasional 2024 Mulai Tiba di Solo, Kontingen Sumatera Utara Jadi Yang Pertama

2 hari lalu

Kontingen dari Provinsi Sumatera Utara untuk Peparnas XVII 2024 menjadi kontingen pertama yang mendarat di Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa, 1 Oktober 2024. Foto: Istimewa (Bidang Media dan Humas NPC Indonesia).
Atlet Pekan Paralimpiade Nasional 2024 Mulai Tiba di Solo, Kontingen Sumatera Utara Jadi Yang Pertama

Atlet Pekan Paralimpiade Nasional XVII atau Peparnas 2024 mulai berdatangan ke Kota Solo pada Selasa, 1 Oktober 2024.


Netralitas Polisi di Pembubaran Diskusi oleh Kelompok Preman Dipertanyakan

2 hari lalu

Sejumlah tokoh pun mempertanyakan netralitas polisi yang membiarkan pembubaran diskusi oleh sekelompok preman pekan lalu.
Netralitas Polisi di Pembubaran Diskusi oleh Kelompok Preman Dipertanyakan

Sejumlah tokoh pun mempertanyakan netralitas polisi pada pembubaran diskusi oleh sekelompok preman pekan lalu.


Periksa 11 Polisi Buntut Pembubaran Diskusi, Polda Metro Jaya: Agar Transparan dan Akuntabel

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis, 12 September 2024. TEMPO/Dani Aswara
Periksa 11 Polisi Buntut Pembubaran Diskusi, Polda Metro Jaya: Agar Transparan dan Akuntabel

Salah satu polisi yang ikut diperiksa Propam Polda Metro Jaya adalah Kapolsek Mampang Komisaris Polisi Edy Purwanto.


Polisi Tetapkan 2 Tersangka Pembubaran Diskusi di Kemang, Forum Masyarakat Betawi: Jangan Hanya Demi Redam Amarah Rakyat

3 hari lalu

Forum Masyarakat Betawi dan Poros Jakarta menggelar konferensi pers untuk menyatakan sikap terhadap aksi premanisme dan pembubaran diskusi diaspora. Konferensi pers dilaksanakan di Bens Zone, Jakarta Selatan, pada Minggu, 29 September 2024. TEMPO/Dian Rahma Fika Alnina
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Pembubaran Diskusi di Kemang, Forum Masyarakat Betawi: Jangan Hanya Demi Redam Amarah Rakyat

Forum Masyarakat Betawi mewanti-wanti Polri untuk mengusut kasus pembubaran diskusi di Kemang secara serius.


Tragedi Halloween Itaewon, Kepala Polisi Distrik Seoul Divonis 3 Tahun Penjara

3 hari lalu

Suasana sepi di Itaewon di dekat tempat perayaan Halloween mematikan yang menewaskan lebih dari 150 orang pada bulan Oktober. Foto dibuat pada 18 Desember 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji
Tragedi Halloween Itaewon, Kepala Polisi Distrik Seoul Divonis 3 Tahun Penjara

Lebih dari 150 orang tewas dalam insiden pada akhir pekan Halloween Itaewon, Seoul, Korea Selatan pada 2022.


Maling Bobol Rumah Warga di Bekasi, 200 Gram Emas Raib

3 hari lalu

Ilustrasi pencurian atau pembobolan rumah. chronicle.co.zw/
Maling Bobol Rumah Warga di Bekasi, 200 Gram Emas Raib

Korban bernama Martini, 66 tahun, mengungkap ratusan emas di rumah itu raib dibawa kabur maling.


Soal Pembubaran Diskusi Diaspora di Kemang, Kompolnas: Polisi Harus Usut Tuntas

3 hari lalu

Tangkapan layar video aksi pembubaran diskusi yang terjadi di Jakarta, Sabtu, 28 September 2024. (ANTARA/Walda Marison)
Soal Pembubaran Diskusi Diaspora di Kemang, Kompolnas: Polisi Harus Usut Tuntas

Polda Metro Jaya memeriksa 11 polisi berkaitan dengan pembubaran paksa diskusi diaspora di Kemang, Jakarta Selatan.


Polda Metro Jaya Periksa 11 Polisi terkait Pembubaran Diskusi di Kemang, Termasuk Kapolsek Mampang

3 hari lalu

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, menyampaikan informasi terbaru kasus penemuan tujuh mayat di kali Kota Bekasi, Senin, 23 September 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Polda Metro Jaya Periksa 11 Polisi terkait Pembubaran Diskusi di Kemang, Termasuk Kapolsek Mampang

Sebanyak 11 polisi diperiksa terkait pengamanan di lokasi pembubaran diskusi yang digelar oleh FTA pada Sabtu lalu. Termasuk Kapolsek Mampang.


Kronologi Penemuan Tulang Belulang di Tol Serpong, Polisi: Berawal dari Laporan Warga

3 hari lalu

Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alvino Cahyadi saat konferensi pers pengungkapan kasus tindak pidana pembunuhan berencana yang dibungkus dalam sarung di Gedung Satya Haprabu Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024. Disampaikan kepada media motif pelaku pembunuh pria dalam sarung di Tangerang Selatan akibat sakit hati. Jasad seorang pria terbungkus kain sarung ditemukan di pinggir jalan Perumahan Makadam, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Sabtu, 11 Mei 2024 lalu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kronologi Penemuan Tulang Belulang di Tol Serpong, Polisi: Berawal dari Laporan Warga

Penemuan ini ketika dua warga yang melintas melihat sesuatu yang mencurigakan tergeletak di pinggir tol serpong sekitar pukul 16.30 WIB.


SETARA Institute Kecam Aksi Premanisme Bubarkan Diskusi FTA oleh Orang Tak Dikenal, Singgung Polisi Tak Berbuat Apa-apa

5 hari lalu

Tangkapan layar video kericuhan saat diskusi Forum Tanah Air yang dihadiri sejumlah tokoh seperti Din Syamsuddin, Refly Harun, Said Didu, di Hotel Grand Kemang, Sabtu, 28 September 2024. Istimewa
SETARA Institute Kecam Aksi Premanisme Bubarkan Diskusi FTA oleh Orang Tak Dikenal, Singgung Polisi Tak Berbuat Apa-apa

SETARA Institute mengecam pembubaran paksa diskusi Forum Tanah Air oleh kelompok tak dikenal. Polisi disebut hanya menonton tindakan anarkis itu.