TEMPO.CO, Jakarta - Kubu Prabowo meminta masyarakat untuk tidak golput atau menggunakan hak suara dalam Pemilu 2019. Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan ingin demokrasi di Indonesia berjalan secara berkualitas.
Baca: Bela Rocky Gerung, Haris Azhar Tetap Akan Golput di Pilpres 2019
"Kami punya kepentingan besar, dalam tanda kutip "merayu", agar teman-teman yang golput ikut memilih," kata Dahnil di media center BPN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 31 Januari 2019.
Menurut Dahnil, mereka yang telah menyatakan golput rata-rata merupakan kelompok rasional. Dengan demikian, ia dan tim akan berusaha meyakinkan kelompok tersebut untuk memilih Prabowo - Sandiaga dengan pendekatan-pendekatan yang rasional, bukan ideologis.
"Yang bisa kami tawarkan seperti mencontohkan kasus saya secara pribadi (golput di pemilu 2014). Yang kedua tentu banyak dialog dengan kelompok golput agar membuka banyak kesepahaman," ujar dia.
Simak juga: Kenapa Kecewa Lalu Golput? Berikut Penjelasan Pemantau Pemilu
Sebelumnya, Ketua Umum PSI, Grace Natalie, mengaku khawatir fenomena golput akan menjadikan Joko Widodo atau Jokowi sebagai inkumben kalah. "Jangan sampai terjadi seperti di Amerika. Misalnya (Donald) Trump terpilih menjadi presiden karena banyak yang golput," kata Grace di Sopo Del Tower, Jakarta Selatan, Sabtu, 11 Agustus 2018 lalu.