TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lokataru, lembaga advokasi dan pembelaan hukum dan HAM, Haris Azhar tak khawatir dianggap mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga lantaran menjadi pengacara Rocky Gerung. Haris mengatakan Rocky sebenarnya independen kendati dia kerap dianggap mendukung pasangan calon nomor urut 02 itu.
Baca juga: Pendukung Bersorak Saat Prabowo dan Rocky Gerung Cipika Cipiki
"Bahwa dia sering diundang 02, ya dia hadir. Nah 01 (kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin) kan enggak pernah mengundang dia," kata Haris kepada Tempo, Kamis, 31 Januari 2019. Haris mengatakan Rocky Gerung adalah seorang edukator dan punya rekam jejak panjang mengisi pelbagai diskusi dan pelatihan.
Haris mengatakan sebenarnya Rocky Gerung lebih banyak tampil tempat dan forum netral lain yang didatangi Rocky ketimbang acara-acara politik. "Dan dia orang yang membongkar cara berpikir, itu memang core kompetennya dia. Jadi dia ke mana-mana rumusnya sama."
Haris mengatakan sudah menjadi risiko jika dia kemudian dianggap mendukung kubu Prabowo lantaran membela Rocky Gerung. Dia menegaskan yang dibela adalah kebebasan berpikir dan berpendapat. Dia menganggap dilaporkannya Rocky karena menyebut kitab suci sebagai fiksi adalah ancaman terhadap kebebasan berpikir dan berpendapat itu.
Haris mengimbuhkan, dalam konteks pemilihan presiden 2019, dia akan tetap tak memilih alias golput seperti yang disuarakannya selama ini. "Saya golput aktif, saya datang ke TPS dan saya akan coblos di luar kotak."
Rocky Gerung dilaporkan ke polisi atas dugaan penistaan agama. Laporan ini berangkat dari pernyataan Rocky di sebuah stasiun televisi swasta yang menyebut kitab suci sebagai fiksi pada April tahun lalu.
BUDIARTI UTAMI PUTRI