TEMPO.CO, Jakarta - Istri penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan, Rina Emilda memohon Presiden Joko Widodo turun tangan mengungkap kasus teror yang menimpa suaminya. Dia meminta Jokowi sadar bahwa suaminya adalah pegawai yang berjuang memberantas korupsi.
"Saya mohon pada bapak presiden untuk memberikan perhatian karena di sini adalah pegawai yang berjuang untuk memberantas korupsi. Yang bekerja untuk memberantas korupsi diteror dan diabaikan," kata Rina saat mendampingi suaminya dalam acara Mari Bergerak #SAVEKPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa, 15 Januari 2019.
Rina prihatin sudah hampir dua tahun sejak dua orang tak dikenal menyiram wajah suaminya dengan air keras pada 11 April 2017, pelakunya belum ditangkap. Dia berharap polisi dapat menangkap kedua pelaku itu sebelum peringatan dua tahun penyerangan yang jatuh pada 11 April 2019 nanti.
Dia pun menyadari bahwa teror tidak hanya dialami suaminya, tapi juga pimpinan KPK. Teror kepada pimpinan, terjadi pada Rabu, pekan lalu. Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo diancam bom pipa sementara rumah Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif dilempar dua bom molotov.
Rina khawatir bila teror itu terus menerus didiamkan, maka teror tidak akan berhenti. "Mungkin pada saatnya nanti kepada seluruh aparat penegak korupsi," katanya.
AJI NUGROHO