TEMPO.CO, Meulaboh - Personel gabungan TNI dan Polri membersihkan kuburan massal korban gempad dan tsunami Aceh yang berada di Pantai Ujung Kareung, Desa Suak Indra Puri, Kabupaten Aceh Barat.
Baca: Pekerja Bangunan Temukan Kerangka Korban Tsunami Aceh
"Kegiatan ini kita lakukan sebagai perwujudan penghormatan kita kepada korban tsunami, apalagi di lokasi ini dulu tempat tinggal keluarga besar TNI dan Polri," kata Komandan Kodim 0105/Aceh Barat, Letnan Kolonel Kav Nurul Diyanto, di Meulaboh, Senin, 24 Desember 2018.
Kegiatan bakti sosial itu didukung Dinas Kebersihan dan warga sekitar. Nurul Diyanto berharap, dengan pembersihan kuburan massal ini, masyarakat akan nyaman saat berziarah pada Rabu, 26 Desember 2018.
Di lokasi tersebut, personel TNI menyingkirkan ilalang serta mengumpulkan sampah yang berserakan dan semua barang bekas yang ada di objek wisata pantai dan religi itu.
Baca: 45 Korban Tsunami Aceh Telah Dimakamkan Kembali
"Ketika nanti hari warga berziarah, bisa nyaman kalau kondisinya sudah bersih. Kita semua bertanggung jawab merawat sejarah, dan tsunami itu adalah sejarah. Kita tidak boleh melupakan sejarah," katanya.
Diyanto menyampaikan, setiap tahun lokasi tersebut menjadi titik berkumpul keluarga korban bencana alam saat berziarah. Disamping, di tempat itu juga selalu digelar kegiatan seremonial seperti zikir dan doa bersama.
Di lokasi tersebut terdapat beberapa titik kuburan massal korban tsunami pada 2004. Selama ini, kawasan tersebut menjadi salah satu objek wisata pantai di Aceh Barat dan banyak dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara.
"Ini sebagai bagian dari pengabdian kami kepada jasa mereka korban tsunami, mudah-mudahan dengan kegiatan ini menjadi amal baik bagi kita semua," katanya usai memimpin gotong royong itu.
Di dalam kompleks kuburan massal korban gempa dan tsunami 2004 itu, tertulis 200 ribu warga Aceh meninggal akibat bencana tersebut. Ketika itu, bantuan dari berbagai negara lain berdatangan untuk meringankan beban para korban.