TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) akan mengevaluasi perpanjangan masa evakuasi korban dan pencarian bangkai pesawat Lion Air JT 610 pada Rabu, 7 November 2018. Kepala Basarnas Muhammad Syaugi mengatakan hasil evaluasi itu akan memutuskan waktu berakhirnya evakuasi.
Baca: RS Polri Serahkan 13 Jenazah Korban Lion Air ke Pihak Keluarga
"Untuk sementara, pencarian korban dilakukan sampai besok dulu, lalu dievaluasi" kata Syaugi kepada Tempo pada Selasa, 6 November 2018.
Syaugi mengatakan, setelah evaluasi, Basarnas akan mendapat gambaran apakah masa pencarian perlu diperpanjang lagi atau cukup diakhiri di hari kesepuluh esok. Sebelumnya, masa evakuasi korban telah diperpanjang tiga hari mulai kemarin, Senin, 5 November.
Perpanjangan waktu evakuasi korban itu dilakukan karena tim baru memperoleh 105 kantong jenazah pada hari ketujuh masa operasi SAR. Menurut standard operasional tim SAR, seharusnya masa evakuasi telah berakhir pada hari ketujuh atau sepekan setelah peristiwa terjadi.
Adapun hingga esok, tim akan berfokus melakukan pencarian korban. Syaugi menambahkan, hal itu telah sesuai dengan tugas pokok SAR. "Kalau cari badan pesawat, karena kami sudah di situ dan peralatan juga di situ, tidak ada salahnya juga cari bagian pesawat. Tapi fokus tetap korban," ujarnya.
Baca: Begini Rencana Tabur Bunga untuk Korban Lion Air di Karawang
Hingga hari kedelapan ini, tim telah memperluas area pencarian korban hingga 250 meter dari lokasi titik mula dugaan jatuhnya pesawat. Syaugi memastikan tim SAR tidak bakal memperluas area pencarian lagi karena di luar radius itu sudah tidak ada serpihan badan pesawat.
Sebelumnya, Deputi Operasi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Nugroho Budi Wuryanto merekap, selama delapan hari pencarian tim SAR telah menemukan 164 kantong jenazah. Kantong-kantong jenazah itu telah diserahkan kepada pihak Disaster Victim Identification Kepolisian Indonesia (DVI Polri) untuk diidentifikasi.