TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengagum musikus Gombloh melayangkan protes setelah calon wakil presiden Sandiaga Uno berziarah ke makam seniman itu di Surabaya pada pekan lalu. Mereka keberatan lantaran dalam ziarahnya, tim Sandiaga membawa sebuah lukisan bergambar Gombloh.
Lukisan Gombloh itu dipersoalkan karena sosoknya digambarkan mengenakan topi bermuatan politis. Topi ini diberi angka 02, yang melambangkan nomor urut pemilihan presiden Prabowo - Sandiaga.
Atas protes tersebut, Sandiaga mengkonfirmasi. "Lukisan itu pemberian relawan," kata Sandiaga
saat ditemui di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara, Sabtu malam, 27 Oktober 2018.
Sandiaga berkisah, amatannya tak detail memandang gambar di lukisan itu. Ia juga mengaku tak ada teguran dari siapa pun saat ia menerimanya.
Bahkan, keluarga Gombloh, ujar Sandiaga, sudah mengetahui lukisan itu. "Keluarga kan ikut berziarah," ujarnya. Keluarga Gombloh, menurut pengakuan Sandiaga, tidak melontarkan proses apa pun.
Meski demikian, ia tak keberatan bila harus menyerahkan lukisan itu. Adapun saat ini lukisan tersebut berada di rumah relawan Sandiaga di Jawa Timur. "Tidak saya bawa ke Jakarta lukisannya," ujar Sandiaga.
