TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo menganggap ujaran Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal politikus sontoloyo bermakna biasa saja. Bahkan, menurut politikus Partai Golkar ini, makna kata tersebut masih sopan.
Baca: Soal Politikus Sontoloyo, Jokowi: Cari Simpati Pakai Adu Domba
"Sontoloyo itu tidak mengganggu dalam bahasa Jawa dan masih kontekstual," kata Bambang kepada Tempo di kantor Redaksi Tempo, Jalan Palmerah Barat 8, Jakarta Selatan, pada Rabu sore, 24 Oktober 2018.
Sebelumnya, Jokowi melontarkan sindiran politikus sontoloyo saat memberikan sambutan dalam pembagian 5.000 sertifikat tanah di Lapangan Sepakbola Ahmad Yani, Jakarta Selatan, Selasa, 22 Oktober lalu. Menurut Jokowi, belakangan ini banyak politikus sontoloyo muncul sehingga masyarakat harus berhati-hati.
Ia menjuluki politikus yang selalu mengaitkan program pemerintah dengan hal-hal bernuansa politis sebagai politikus sontoloyo. Misalnya, soal dana kelurahan. Sejumlah anggota legislatif oposisi pemerintah mengatakan Jokowi tengah memanfaatkan jabatannya sebagai inkumben untuk menaikkan elektabilitas menjelang pemilihan presiden dengan dana kelurahan itu.
Baca: Jokowi Mengaku Keceplosan soal Politikus Sontoloyo
Bambang mengatakan celetukan Jokowi tersebut dapat dimaklumi. Bahkan, menurut dia, ungkapan itu cukup manusiawi. Ia pun memaklumi kata-kata Jokowi untuk menyindir politikus.
"Dalam menyikapi suatu keadaan yang menurutnya sudah sangat keterlaluan,
saya dapat memahami pilihan kata-kata itu," ujar Bambang.