TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia atau TNI mengirimkan 220 personel bantuan dari Komando Satuan Tugas Gabungan Terpadu rehabilitasi bencana di Lombok ke Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu Lombok Mayor Jenderal Madsuni mengatakan pengiriman ini bertujuan membantu percepatan proses pembersihan dampak dari bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Baca: Tiga Batalion TNI Dikerahkan untuk Memulihkan Perekonomian Palu
"Untuk pembersihan di Lombok sudah hampir selesai dan saat ini sebagian pasukan diperbantukan ke Sulawesi Tengah," ujar Madsuni dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 8 Oktober 2018.
Menurut Madsuni, pengalihan 220 personel ini bertujuan memperkuat pasukan di Palu dan Donggala. Selain itu, dia mengatakan TNI juga mengirimkan pakaian layak pakai dan 50 buah tandon air berkapasitas tampung 500 kilogram. "Bantuan pakaian layak pakai dan tandon air yang masih ada di gudang, kami alihkan ke Palu dan Donggala yang lebih membutuhkan," katanya.
Madsuni mengatakan personel TNI dari Lombok dikirim dengan dua kapal, yakni KRI Teluk Lampung 540 dan KRI Teluk Cirebon 543. Pasukan ini, kata dia, diberangkatkan dari Dermaga Lembar, Sekotong, NTB, menuju Pelabuhan Makassar. "Pergeseran pasukan menuju Pelabuhan Makassar ini dibagi menjadi dua sorty," ucapnya.
Adapun pasukan TNI yang dikirim ke Palu dan Donggala ini terdiri dari 200 personel Batalyon Zeni Tempur 8/Sakti Mandra Guna, 13 personel Batalyon Zeni Konstruksi 13/Karya Etmaka, 5 personel Korps Zeni Pasukan Marinir-1, serta 2 personel Batalyon Pembekalan dan Angkutan 1/Tri Bhakti Yudha Kostrad.
Baca: Gempa Palu, Ketua Kwarnas Budi Waseso Kirim Tim Pramuka Peduli
Madsuni menuturkan TNI juga mengirimkan beberapa bantuan alat berat yang digunakan selama di Lombok. Alat berat itu yakni satu unit dozer D 65 25 ton, satu unit dozer D 53, satu unit exavator Pc 200, satu unit exavator Pc 130, dua truk NPS, satu unit mobil Triton, satu unit truk tangki pengangkut air, serta empat motor KLX dinas.