TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut atau TNI AL mengatakan kebakaran KRI Rencong-622 berawal saat kapal perang ini akan mengisi ulang pasokan air tawar di Pelabuhan Sorong. Kapal perang kelas cepat ini terbakar pada Selasa (11/9) pagi di perairan Sorong kurang lebih 20 mil dari Dermaga Komando Armada III.
Baca: KRI Rencong-622 Terbakar di Sorong, Semua Awak Selamat
Dinas Penerangan TNI AL menyebutkan, pada saat kejadian, cuaca cerah dan gelombang laut dalam kondisi landai. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta mengatakan kebakaran ini bermula ketika KRI Rencong mulai bergerak menuju dermaga umum sorong.
Sekitar pukul 07.00 waktu setempat, kapal perang dengan senjata utama sistem peluru kendali permukaan-ke-permukaan dan permukaan-ke-udara, MM-39 Exocet buatan Aerospatiale, Prancis, mulai memanaskan turbin. "Gas turbin sempat hidup tetapi kemudian mati," kata Gig Jonias lewat keterangan persnya pada Selasa, 11 September 2018. "Pada saat pemeriksaan indikator gas turbin tidak menunjukan kelainan."
Rupanya sumber masalah ada di ruang kendali gas turbin. Di sana kru kapal menemukan adanya api. Tim di KRI Rencong kemudian mencoba memadamkan api sesuai standard prosedur. Namun, apu tetap membesar.
Sambil tetap berupaya mengatasi kebakaran yang terjadi, Komandan KRI mengarahkan kapal mendekat ke daratan terdekat dan Lego jangkar dekat Pulau Yefdoif di Perairan Sorong. "Namun, kobaran api makin membesar dan kapal black out (listrik mati total) serta api sudah merambat mendekati gudang amunisi kapal," kata Gig Jonias.
Simak juga: TNI AL Jelaskan Kronologi Terbakarnya KRI Rencong-622 di Sorong
Karena rawan ledakan, Komandan KRI Rencong memutuskan agar seluruh kru dan anak buah kapal meninggalkan kapal. Akhirnya, kapal tidak dapat terselamatkan lagi, kemudian tenggelam pada posisi lego jangkar dekat Pulau Yefdoif di Perairan Sorong. Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNA AL Gig Jonias mengatakan seluruh ABK KRI Rencong yang selamat telah dievakuasi ke Pangkalan Armada III Sorong beserta beberapa peralatan penting KRI Rencong-622 yang dapat diselamatkan.