TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar menyatakan musibah bencana gempa Lombok merupakan ujian kesabaran dan ketakwaan bagi kita semuanya.
Baca juga: Korban Gempa Lombok, Bangkit dengan Keripik Pisang dan Rengginang
"Ini ujian kesabaran dan ketakwaan kita," katanya di Sekolah Kebangkitan Bangsa atau sekolah darurat di Dusun Sigar Penjalin, Desa Rangsot, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Jumat, 7 September 2018.
Muhaimin mengatakan yang dimaksud dengan kesabaran dan ketakwaan itu, bagaimana murid sekolah darurat dapat sabar di tengah sekolah darurat yang panas.
Terlebih lagi, dua bulan mendatang akan memasuki musim penghujan hingga kesabaran dan ketakwaan para pelajar itu akan diuji.
"Apakah dengan kelas yang panas ini, kita tetap sabar dan takwa," katanya.
Baca juga: Gempa Lombok, Menteri PUPR Targetkan Rehabilitasi Selesai 6 Bulan
Karena itu, ia meminta rehabilitasi SDN Sigar Penjalin dan SMPN 1 Satap Tanjung untuk segera direhabilitasi setelah bangunan sekolah itu rusak parah pasca- gempa Lombok. "Kita akan menghadapi masa-masa panjang mengatasinya (untuk rehabilitasi). Kita siapkan mental dan tetap sabar," katanya.
Sekitar 200 siswa SDN Sigar Penjalin dan SMPN 1 Satap Tanjung saat ini belajar sementara di sekolah darurat yang beratapkan ilalang dan bambu itu.
Mereka tetap semangat mengikuti kegiatan sekolah darurat termasuk saat menyambut kedatangan Muhaimin Iskandar. "Saya sangat bahagia melihat adik-adik tetap semangat dalam belajar," katanya.
Baca juga: Jokowi Minta Warga NTB Bangun Rumah Tahan Gempa
Sementara itu, salah seorang guru dari program Garis Depan yang mengajar tingkat SMP di tempat itu, Nur Wahyu Prasetyo menyatakan hampir 95 persen rumah di Dusun Sigar Penjalin roboh akibat gempa Lombok.
"Bangunan atau rumah di dusun ini hampir 95 persen ambruk," katanya.