TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghibur anak-anak yang terdampak gempa Lombok di tenda pengungsian di Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat pada Minggu malam, 2 September 2018.
Baca: Kunjungi Lokasi Gempa Lombok, Jokowi Pimpin Apel Siaga
Seperti rilis yang diterima dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, anak-anak di tenda pengungsian tampak riang saat Presiden Jokowi datang menghampirinya. Kepala Negara menghibur tak kurang dari 200 anak pada malam sekitar pukul 19.00 itu.
Jokowi meminta salah seorang di antara mereka mendekat. "Coba satu orang maju," kata Presiden yang langsung disambut unjuk jari anak-anak di pengungsian. Habi dan Izna, murid kelas 5 dan 6 sekolah dasar tersebut bergegas maju ke hadapan Presiden.
Keduanya kemudian diberi pertanyaan seputar penjumlahan dan perkalian. Yang berhasil menjawab mendapat hadiah berupa tas sekolah. Suasana meriah dan banyak anak-anak yang mengacungkan jarinya untuk menjawab pertanyaan Presiden.
Baca: Jokowi Bagikan Bantuan Rp 264 M untuk 5.293 Rumah Rusak di Lombok
Mereka berebut untuk maju setelah Presiden meminta salah satu maju. Rifki yang mendapat kesempatan tampak senang bisa berinteraksi dengan Jokowi, yang langsung mengajukan pertanyaan.
"Rifki, coba satu ditambah satu ditambah satu ditambah satu berapa?" tanya Presiden. Tanpa pikir panjang, Rifki langsung menjawabnya dengan tepat. Presiden kembali mengajukan pertanyaan penjumlahan yang sedikit lebih sulit namun juga berhasil dijawab. "Ini pintar banget, ini diberi tas," kata Presiden.
Dalam kunjungan kerjanya di NTB, Presiden bermalam di lokasi pengungsian gempa Lombok. Selama di lokasi gempa Jokowi meninjau langsung proses penanganan pascagempa, terutama pembangunan rumah penduduk yang rusak serta fasilitas umum yang porak poranda.
Presiden didampingi Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BNPB Willem Rampangilei, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Akibat serangkaian gempa Lombok, berdasarkan data BNPB pada 22 Agustus 2018 pukul 04.00 WITA tercatat, 402.529 warga pengungsi, 555 orang meninggal 76.765 rumah rusak berat, serta kerusakan sebanyak 1.229 fasilitas umum dan tempat ibadah. Jokowi berada di Lombok ketika acara penutupan Asian Games 2018 berlangsung.
Simak: Data Pengungsi Gempa Lombok di Sini