Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KIPP: Wacana Pilpres 2019 Elitis

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Lembaga survei mulai menyigi kombinasi presiden dan wakilnya yang akan dipilih dua tahun sebelum pemilu resmi digelar. (ilustrasi: Kendra H. Paramita).
Lembaga survei mulai menyigi kombinasi presiden dan wakilnya yang akan dipilih dua tahun sebelum pemilu resmi digelar. (ilustrasi: Kendra H. Paramita).
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Independen Pemantau Pemilu atau KIPP mengatakan wacana pemilihan presiden atau Pilpres 2019 elitis, hanya dibicarakan kalangan elite untuk mengejar kemenangan semata.

Baca juga: Pilpres 2019, Jokowi Tak Lagi Menunggu Putusan MK

"Pada intinya KIPP memandang parpol dan elite politik Indonesia seyogianya memikirkan kepentingan bangsa dalam mengajukan calon presiden, tidak menghitung menang kalah semata, karena seharusnya pilpres menjadi proses pendidikan politik dan pendewasaan demokrasi untuk bangsa Indonesia," kata Sekretaris Jenderal KIPP Kaka Suminta di Jakarta, Rabu, 8 Agustus 2018.

Menurut dia, ada banyak isu yang harusnya dibahas dalam koalisi sebelum mengajukan nama presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2019. Kesenjangan kemiskinan, korupsi dan berbagai masalah sosial ekonomi dan politik serta konstelasi bangsa Indonesia di dunia internasional harus menjadi pertimbangan dalam pilpres nanti.

Idealnya adalah dengan menghadirkan figur pasangan yang merupakan solusi untuk bangsa Indonesia saat ini ke depan, katanya.

Selain itu, lemahnya kepercayaan kepada kelembagaan baik negara maupun kelembagaan lainnya harus menjadi pertimbangan dalam pilpres, sehingga calon yang disodorkan adalah calon yang mampu untuk membangun kepercayaan dan kepercayaan sebagai bangsa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Wacana pilpres yang nampak lebih elitis ini nampaknya tak dapat menjawab tantangan di atas, sehingga perlu wacana alternatif yang perlu dikedepankan," katanya.

Baca juga: Abdul Somad Pilih Jadi Pendakwah Ketimbang Cawapres Prabowo

Ia mencontohkan wacana ketimpangan pusat dan daerah, bukan hanya dijawab dengan mengajukan sosok dari daerah, tetapi benar-benar mengangkat isu ketimpangan pusat dan daerah tersebut, misalnya dengan memajukan tokoh yang peduli terhadap ketimpangan pusat dan daerah serta soal lingkungan hidup yang kualitasnya terus menurun. "Isu-isu seperti itu seharusnya menjadi bagian pertarungan ide di antara parpol dan para kandidat," katanya.

Komisi Pemilihan Umum membuka pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden mulai 4 sampai 10 Agustus 2018. Hingga Rabu pagi, 8 Agustus 2018, belum ada satupun kandidat pasangan calon presiden dan wakil presiden yang melakukan pendaftaran. Pendaftaran Pilpres ini akan ditutup pada 10 Agustus 2018 tepat pukul 24.00 WIB.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bantah Hanya Kampanye Pilpres, Hashim Djojohadikusumo: Ide Program Makan Gratis Muncul Sejak Juli 2006

18 jam lalu

Hashim Djojohadikusumo. Dok. Arsari Group
Bantah Hanya Kampanye Pilpres, Hashim Djojohadikusumo: Ide Program Makan Gratis Muncul Sejak Juli 2006

Hashim Djojohadikusumo mengklaim program makan gratis telah muncul sejak Juli 2006. Bagaimana ceritanya?


Survei: Dukungan untuk Kamala Harris Lebih Unggul Ketimbang Donald Trump

14 hari lalu

Wakil Presiden AS Kamala Harris menyambut Evan Gershkovich, yang dibebaskan dari tahanan di Rusia, setibanya di Pangkalan Gabungan Andrews di Maryland, AS, 1 Agustus 2024. REUTERS/Nathan Howard
Survei: Dukungan untuk Kamala Harris Lebih Unggul Ketimbang Donald Trump

Di antara hal yang ditanyakan responden adalah bagaimana pandangan mereka terhadap Kamala Harris sejak dia dicalonkan sebagai calon presiden.


Jika Kalah, Donald Trump Tak Mau Lagi Maju di Pilpres AS

14 hari lalu

Jika Kalah, Donald Trump Tak Mau Lagi Maju di Pilpres AS

Donald Trump tidak mau lagi maju di pilpres AS jika dia kalah dalam pemilu 5 November mendatang.


Prabowo Temui Presiden Filipina Marcos Jr, Kilas Balik Kemiripan Gaya Kampanye Keduanya

15 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo ketemu Bongbong Marcos Jr Presiden Filipina. Instagram/Prabowo
Prabowo Temui Presiden Filipina Marcos Jr, Kilas Balik Kemiripan Gaya Kampanye Keduanya

Ada beberapa kesamaan antara Prabowo dan {residen Filipina Bongbong Marcos dalam memenangkan Pilpres. Apa saja?


Pendaftaran KPPS Pilkada 2024 Dibuka, Ini Jumlah Honor dan Syaratnya

18 hari lalu

Petugas KPPS menunjukkan surat suara saat menghitung jumlah suara pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta di TPS 28 Cilandak Barat, 15 Februari 2017. ANTARA
Pendaftaran KPPS Pilkada 2024 Dibuka, Ini Jumlah Honor dan Syaratnya

KPU telah membuka jadwal pendaftaran anggota KPPS Pilkada 2024. Ketahui jumlah upah dan syarat-syaratnya.


Artis dan Influencer Ramai-ramai Mencalonkan Diri di Pilkada, Anies: Harusnya Ada Rekam Jejak

28 hari lalu

Anies Baswedan menghadiri forum bersama mahasiswa dalam tajuk Anies Baswedan Kembali ke Jogja yang digelar di Pendopo Wisma Kagama, kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Senin 9 September 2024.  Foto: TEMPO| Pribadi Wicaksono.
Artis dan Influencer Ramai-ramai Mencalonkan Diri di Pilkada, Anies: Harusnya Ada Rekam Jejak

Anies turut menanggapi fenomena artis atau influencer yang ramai bergabung dalam partai politik dan mencalonkan diri di Pilkada 2024.


Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

30 hari lalu

Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

Putusan yang seharusnya dibacakan pada 18 September 2024, ditunda sampai pemilu 5 November 2024 terlaksana agar tak berdampak pada Donald Trump


Prabowo Hadir di Kongres PAN: Terima Kasih Atas Kesetiaanmu

43 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat menghadiri penutupan Kongres ke-VI PAN di Jakarta, Sabtu 24 Agustus 2024. Kongres ke-VI PAN secara aklamasi menetapkan incumbent Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN periode 2024-2029. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Prabowo Hadir di Kongres PAN: Terima Kasih Atas Kesetiaanmu

Prabowo mengapresiasi kesetiaan PAN yang mendukungnya selama empat kali mengikuti kontestasi Pilpres sejak 2004.


Saat Pilpres Jokowi Berulang Kali Sebut Putusan MK Final dan Mengikat

46 hari lalu

Presiden Jokowi menghadiri Penutupan Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terpilih sebagi Ketua Umum Partai Golkar secara aklamasi setelah menjadi calon tunggal dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar. TEMPO/Subekti.
Saat Pilpres Jokowi Berulang Kali Sebut Putusan MK Final dan Mengikat

Jokowi berulang kali mengatakan bahwa putusan MK final dan mengikat. Tapi saat ini ia membiarkan DPR dan Pemerintah mengakali putusan MK.


Donald Trump Pamer Dukungan dari Taylor Swift, Ternyata Palsu

48 hari lalu

Kandidat Presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump mengenakan perban telinga saat menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik (RNC), di Fiserv Forum di Milwaukee, Wisconsin, AS, 18 Juli 2024. Donald Trump mengenakan perban telinga setelah terkena tembakan saat berkampanye pada 13 Juli 2024 lalu. REUTERS/Andrew Kelly
Donald Trump Pamer Dukungan dari Taylor Swift, Ternyata Palsu

Donald Trump memposting gambar di media sosial yang menampilkan superstar pop Taylor Swift meminta orang-orang untuk memilihnya