INFO NASIONAL - Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) link Mataram – Sumbawa milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terkena gangguan akibat gempa bumi berkekuatan 7,0 skala Richter di kedalaman 15 kilometer, dengan jarak 27 kilometer timur laut Lombok Utara pada Minggu, 5 Agustus 2018. Gangguan tersebut mengakibatkan penurunan kualitas layanan TelkomGroup, khususnya layanan seluler Telkomsel dan Internet kecepatan tinggi.
Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan Telkom saat ini sedang berupaya memperbaiki infrastruktur yang terkena gempa. “Gempa bumi berdampak pada gangguan sistem serat optik pada link Mataram-Sumbawa-Bima. Akibatnya, terjadi penurunan kualitas layanan, khususnya layanan Telkomsel dan high speed Internet,” kata Arif.
Baca juga:
Menurut Arif, pihaknya berupaya melakukan recovery dengan mengaktifkan alternative route Ende –Maumere untuk back up layanan yang terkena gangguan tersebut. Selain itu, Telkom mengaktifkan rute baru Bima-Maumere-Makassar dengan tambahan kapasitas 3x10 Gbps. Saat ini, layanan telekomunikasi TelkomGroup berangsur-angsur pulih.
Untuk memenuhi kebutuhan komunikasi masyarakat, TelkomGroup menyediakan fasilitas telekomunikasi (fastel) gratis, di antaranya telepon, Internet, dan Wi-Fi Telkomsel di posko-posko pengungsian, yaitu posko utama bencana gempa Lombok di tiga titik, yakni posko Sembalun, posko Bayan, juga posko Madayin.
Selain itu, fastel gratis TelkomGroup disiapkan di posko BUMN Hadir untuk Negeri Bank Mandiri serta posko darurat TelkomGroup Kantor Witel Mataram. Selain fastel gratis, Telkom turut membangun dapur umum, menyalurkan makanan cepat saji, dan menyiapkan tenaga medis untuk masyarakat yang terkena gempa.
Baca juga:
“Saat ini, kami masih terus lakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak bencana, khususnya terhadap infrastruktur dan alat produksi TelkomGroup. Kami juga bekerja sama dengan pemerintah daerah menyalurkan bantuan kepada masyarakat setempat,” tuturnya.
Pascagempa terjadi, Telkom segera mengaktifkan crisis management team TelkomGroup, yang bertugas melakukan pengawalan pemulihan infrastruktur dan layanan TelkomGroup, koordinasi penyaluran bantuan terhadap masyarakat, juga memantau karyawan TelkomGroup yang turut terkena bencana. Tim ini secara intensif melakukan pemantauan kondisi lapangan selama 24 jam di crisis center nasional di Jakarta dan di posko darurat TelkomGroup kantor witel Mataram.(*)