INFO NASIONAL - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid mendorong agar para santri terus melakukan dakwah amar ma’ruf kepada umat. “Mengembangkan dakwah yang ikhsan, islah, dan mengembangkan potensi yang baik,” ujarnya saat menerima Persatuan Pesantren Pasundan, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018.
Hidayat mengatakan dirinya tak mau mendikotomikan masyarakat dalam dua kelompok. Sebab, di setiap kelompok, ada potensi mereka melakukan kebaikan atau sebaliknya mereka bisa melakukan potensi keburukan.
Baca Juga:
Dipaparkan dalam kehidupan semua terus berproses. Peristiwa tak berhenti pada satu titik. Kadang manusia mengalami kemenangan, kadang mengalami kekalahan, demikian seterusnya. “Untuk itulah, kita harus melakukan perbaikan. Sebagai santri, tentu diajarkan bahwa semakin berat tantangan dakwah yang dihadapi, pahala yang diterima semakin besar,” ucapnya.
Menurut Hidayat, tantangan dakwah dari para santri terbilang berat karena kondisi masyarakat yang dihadapi sangat beragam. Keragaman masyarakat tecermin saat mereka memilih pemimpin. “Bila rakyatnya baik, maka pemimpinnya juga baik. Demikian pula sebaliknya,” katanya.
Hal demikian, menurut Hidayat, sebuah realita karena yang memilih pemimpin adalah rakyat. “Ada ungkapan pemimpin mencerminkan yang dipimpin. Bila ada masyarakat yang dirasa nilainya tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam, hal demikian sebagai medan juang kaum santri untuk berdakwah,” ucapnya.
Baca Juga:
Sebagai alumni pesantren, Hidayat mengaku setiap hari menyerap aspirasi masyarakat. Dakwah pun juga dilakukan setiap saat. Bagi dia, dakwah bisa dilakukan di mana saja. “Kami biasa mendengar masukan dari rakyat. Silaturahmi dengan berbagai pihak pun kami lakukan. Dari sinilah, akan tercipta hubungan yang saling mengingatkan dan memahami,” katanya.
Ketua Persatuan Pesantren Pasundan Asep Lukman menyampaikan banyak hal. Mulai masalah pilkada Jawa Barat hingga masalah keumatan yang ada. (*)