INFO NASIONAL - Cabang olahraga berkuda menjadi salah satu olahraga yang akan dipertandingkan pada ajang Asian Games mendatang. Badan Karantina Pertanian melakukan berbagai persiapan untuk menjamin kesehatan kuda peserta asal luar negeri.
“Persiapan mulai dilakukan di awal tahun 2018, yakni dengan meminta persetujuan instalasi dari Organisasi Kesehatan Dunia, OIE di Perancis,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan kerja ke Pulomas, Jakarta, bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Minggu, 14 Juli 2018.
Sesuai rencana, ada 130 ekor kuda yang dibawa oleh atlit dari 17 negera. Dan berdasarkan catatan dari Kementan, ada 3 penyakit kuda yang belum ada di Indonesia dan harus diwaspadai yakni dourine, glanders dan equine infectious anemia.
Persiapan payung hukum, perlengkapan dan SDM khususnya petugas karantina, yakni dokter hewan dan paramedik telah disiapkan. Saat ini Badan Karantina Pertanian dan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian telah menetapkan Jakarta Equistrian Park (JEP) sebagai Equine Disease Free Zone (EDFZ).
Sementara stables Arthayasa di Desa Limo, Depok, ditetapkan Badan Karantina Pertanian sebagai Registrered Animal Quarantine Installation (RAQI), sebagai tempat karantina hewan bagi kuda asal Non-European Approval, seperti India, Cina dan beberapa negara lainnya.
Sedangkan untuk kuda asal negara Eropa dan negara di luar Eropa yang telah memiliki pengakuan European Approval dapat langsung menuju area balap kuda milik Pemda DKI, Jakarta Equastrian Park, Pulo Mas, Jakarta.(*)