Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

JK Ungkap Pembahasan Pilpres dengan SBY

image-gnews
Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bersama Ani Yudhoyono menyambut kedatangan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kediaman mereka di Kuningan, Jakarta, Senin, 25 Juni 2018. Kalla, yang datang bersama istrinya, Mufidah Kalla, mengaku tak membahas soal politik, seperti pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden, dalam kunjungan tersebut. TEMPO/Vindry Florentin
Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bersama Ani Yudhoyono menyambut kedatangan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kediaman mereka di Kuningan, Jakarta, Senin, 25 Juni 2018. Kalla, yang datang bersama istrinya, Mufidah Kalla, mengaku tak membahas soal politik, seperti pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden, dalam kunjungan tersebut. TEMPO/Vindry Florentin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan saat mengunjungi rumah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di Kuningan, Jakarta Selatan, pada 25 Juni 2018, sempat ada obrolan soal pemilihan presiden tahun depan. Hal ini ia ceritakan ketika menerima wawancara Tempo di Kantor Wakil Presiden, Selasa pekan lalu.

Kalla berujar tujuannya ke rumah Presiden Indonesia ke-6 itu untuk bersilaturahmi dalam rangka merayakan Idul Fitri 1439 Hijriah. Ia datang bersama istrinya, Mufidah Jusuf Kalla. Sedangkan SBY ditemani istrinya, Ani Yudhoyono, dan anak pertamanya, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

Baca: JK Merasa Lebih Cocok dengan AHY Ketimbang Anies Baswedan

Mantan ketua umum Partai Golkar ini menuturkan selain bersilaturahmi, ia dan SBY terlibat obrolan tentang pemilihan kepala daerah 2018 dan sedikit pemilihan presiden 2019. "(SBY berkata) 'Bagaimana ini pilpres?' Saya katakan, 'Bapak lah yang punya partai, saya tidak punya partai'. Itu aja," katanya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2018.

Sebelum pertemuan itu, Partai Demokrat disebut-sebut ingin merangkul Kalla dan memasangkannya dengan AHY sebagai calon presiden dan calon wakil presiden 2019. Namun Kalla mengatakan saat itu di antara kedua belah pihak tidak ada pembahasan soal koalisi. "Enggak. Beliau kan orangnya halus."

Terkait isu duet dengan AHY tersebut, Kalla menyatakan belum pernah ada pembicaraan antara pihaknya dan Partai Demokrat. Selain itu, banyak hal yang jadi pertimbangan. Misalnya syarat ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen parlemen hasil Pemilihan Umum 2014 yang memaksa Demokrat harus mengajak partai lain untuk berkoalisi dan keinginannya pensiun.

Baca: JK Ogah Melawan Jokowi di Pilpres 2019

Belakangan Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan Kalla menolak tawaran dari Partai Demokrat itu. "Enggak. Dia (Kalla) sudah tolak. Dia enggak mau. Sudah kasih tahu ke Demokrat dia sudah tidak bisa (maju pilpres) lagi," kata Sofjan di Kantor Wakil Presiden, Rabu, 4 Juli 2018.

Menurut Sofjan, Kalla sudah memutuskan untuk pensiun dan hanya akan membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pemilihan selanjutnya. "Pasti bantu Pak Jokowi. Jadi apapun dia (Kalla) enggak peduli," katanya.

Adapun Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik menampik pernyataan Sofjan itu. Ia merasa Kalla mengapresiasi aspirasi sejumlah kader partainya yang menginginkan duet JK-AHY terjadi.

Rachland berujar Kalla mengakui sosok AHY sebagai figur muda yang cakap dan memiliki elektabilitas paling tinggi sebagai calon wakil presiden. Namun, kata Rachland, Kalla mengutamakan pendapat keluarga yang keberatan jika dirinya kembali maju dalam kontestasi pilpres.

AHMAD FAIZ | FRISKI RIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Franz Magnis Suseno Sepakat dengan JK Pemilu 2024 adalah yang Terburuk

14 jam lalu

Profesor Filsafat STF Driyarkara Franz Magnis-Suseno menjadi saksi ahli saat sidang lanjutan sengketa hasil pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa, 2 April 2024. Sidang tersebut beragenda mendengarkan keterangan saksi dan saksi ahli yang dihadirkan oleh pemohon Tim Hukum pasangan Ganjar-Mahfud. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Franz Magnis Suseno Sepakat dengan JK Pemilu 2024 adalah yang Terburuk

Kata Franz Magnis Suseno soal Pemilu 2024.


Jokowi Tinggalkan Utang Terbesar setelah Reformasi, Ini PR Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Presiden Joko Widodo bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kanan) menerima kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Perdana Menteri Singapura Terpilih Lawrence Wong (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin 29 April 2024. Lee berkunjung dalam rangka pertemuan Singapore-Indonesia Leader's Retreat yang kali ini dijamu oleh Jokowi. TEMPO/Subekti.
Jokowi Tinggalkan Utang Terbesar setelah Reformasi, Ini PR Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi, yang akan lengser pada Oktober 2024, bakal menjadi Kepala Negara RI yang meninggalkan utang terbesar pascareformasi.


Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

1 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.


Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

3 hari lalu

Wakil Presiden RI ke-10 dan , Jusuf Kalla, menyapa terdakwa mantan Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) periode 2009-2014, Karen Agustiawan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024. Jusuf Kalla dihadirkan oleh Penasehat hukum sebagai pembuktian saksi yang meringankan untuk terdakwa Karen Agustiawan tindak pidana korupsi pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) di Pertamina (Persero) tahun 2011 - 2021. TEMPO/Imam Sukamto'
Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ketahui pula soal saksi memberatkan dar KUHAP?


3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

3 hari lalu

Wakil Presiden RI ke-10, Jusuf Kalla, mengikuti sidang lanjutan pemeriksaan keterangan saksi dengan terdakwa mantan Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) periode 2009-2014, Karen Agustiawan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024. Jusuf Kalla dihadirkan oleh Penasehat hukum sebagai pembuktian saksi yang meringankan untuk terdakwa Karen Agustiawan. TEMPO/Imam Sukamto
3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.


Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

3 hari lalu

Wakil Presiden RI ke 10, Jusuf Kalla, mengikuti sidang lanjutan pemeriksaan keterangan saksi dengan terdakwa mantan Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) periode 2009-2014, Karen Agustiawan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024. Jusuf Kalla dihadirkan oleh Penasehat hukum sebagai pembuktian saksi yang meringankan untuk terdakwa Karen Agustiawan tindak pidana korupsi pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) di Pertamina (Persero) tahun 2011 - 2021, mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar USD140 juta atau sebesar Rp.2,1 triliun. TEMPO/Imam Sukamto
Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan korupsi terdakwa Eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.


Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

4 hari lalu

Wakil Presiden RI ke 10, Jusuf Kalla, mengikuti sidang lanjutan pemeriksaan keterangan saksi dengan terdakwa mantan Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) periode 2009-2014, Karen Agustiawan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024. Jusuf Kalla dihadirkan oleh Penasehat hukum sebagai pembuktian saksi yang meringankan untuk terdakwa Karen Agustiawan tindak pidana korupsi pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) di Pertamina (Persero) tahun 2011 - 2021. TEMPO/Imam Sukamto
Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

Jusuf Kalla mengatakan bila direktur perusahaan harus dihukum karena merugi, maka seluruh BUMN Karya harus dihukum.


Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

4 hari lalu

Wakil presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla saat memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengatakan Karen Agustiawan sebagai Dirut Pertamina menjalankan perintah presiden.


Jusuf Kalla Hadir di PN Tipikor, Bersaksi untuk Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

4 hari lalu

Wakil presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla saat memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Jusuf Kalla Hadir di PN Tipikor, Bersaksi untuk Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK hadir sebagai saksi dalam sidang kasus dugaan korupsi di Pertamina


4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

4 hari lalu

Penyelenggaraan rapat kerja di ruang rapat Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta. ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi
4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

KPU menyatakan siap memberikan masukan perihal revisi Undang-Undang Pemilu.