TEMPO.CO, Bogor - Presiden Timor Leste Francisco Guterres meminta Indonesia terus mendukung negaranya agar bisa menjadi anggota Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Hal itu ia sampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat Guterres mengunjungi Istana Kepresidenan Bogor pada Kamis, 28 Juni 2018.
"Saya berterima kasih atas dukungan terus-menerus dari Indonesia agar Timor Leste dapat menjadi anggota ASEAN," kata Guterres dalam konferensi pers bersama Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat.
Baca: Presiden Jokowi Terima Kunjungan Perdana Presiden Timor Leste
ASEAN berdiri pada 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok yang diikuti lima negara, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Keanggotaan ASEAN lalu bertambah menjadi 10 negara seiring dengan bergabungnya Brunei Darussalam (1984), Vietnam (1995), Laos dan Myanmar (1997), serta Kamboja (1999).
Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Denny Abdi mengatakan Indonesia mendukung Timor Leste menjadi anggota ASEAN. Namun yang menjadi masalah adalah kecepatan pembangunan Timor Leste dibanding negara-negara lain.
Baca: ASEAN Suarakan Perlindungan Hak Penyandang Disabilitas
"ASEAN sudah punya roadmap-nya. Ada di ASEAN Coordinating Community, itu ada working group yang ukur. Kalau masuk satu negara lagi, jadi ya mesti adaptasi lagi," kata Denny. "Ibaratnya lagi high speed ada yang mau ikut, kecepatannya rendah."
Melihat kondisi itu, kata Denny, Indonesia dan Timor Leste terus meningkatkan kerja sama, terutama terkait dengan konektivitas kedua negara.
Baca: Menlu Retno Bertemu Menlu Timor Leste, Ini yang Dibahas