TEMPO.CO, Kediri - Kepolisian Resor Kota Kediri meminta umat Kristen tak melakukan ibadah misa di luar gereja. Hal ini untuk memudahkan polisi melakukan pengawasan dan pengamanan misa mulai hari ini hingga besok.
Kepala Kepolisian Resor Kota Kediri Ajun Komisaris Besar Anthon Haryadi mengatakan pelaksanaan ibadah umat Kristen pada Sabtu ini dan Ahad besok menjadi prioritas aparat. Polisi bersama TNI melakukan pengamanan superketat untuk mengantisipasi aksi terorisme yang mungkin terjadi. “Misa ini menjadi ujian bagi polisi untuk mengamankan masyarakat dari gangguan terorisme,” ucap Anthon, Sabtu, 19 Mei 2018.
Baca: Polisi Bantah Isu Teroris Ledakkan Bom di Duren Sawit
Untuk mempermudah pengawasan, Anthon meminta pengurus gereja tidak melaksanakan ibadah misa hingga pinggir jalan. Sebab, biasanya ibadah yang diselenggarakan beberapa gereja meluber hingga membuka tenda. Hal ini cukup berbahaya dan sebisa mungkin tidak dilakukan untuk keamanan jemaat.
Anthon berujar, pengamanan misa yang berlangsung mulai hari ini hingga Ahad besok melibatkan anggota Kodim 0809 Kediri. Polisi menggandeng TNI dalam pengamanan lingkungan mengingat ancaman terorisme sudah cukup tinggi.
Anthon juga menuturkan saat ini terdapat bibit-bibit radikalisme di wilayahnya. Namun gerakan itu bisa dieliminasi dengan menggandeng tokoh agama.
Baca: Media Dunia Sorot Teror Bom di Surabaya Menarget 3 Gereja
Bahkan dua pelaku terorisme yang menyerang gereja dan penyimpan bom di rusunawa Sidoarjo pernah singgah di Kediri. Keduanya sempat menjenguk rekan mereka yang menjadi narapidana terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kediri. “Di buku kunjungan, terekam dua teroris Surabaya itu pernah menjenguk rekan mereka di sini,” kata Anthon.