TEMPO.CO, Jakarta - Akun Twitter resmi Presiden Joko Widodo atau Jokowi (@jokowi) kedapatan mengunggah cuitan tentang kelompok musik JKT48, pada Rabu 16 Mei 2018. Unggahan tersebut kemudian dihapus. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengklarifikasi bahwa ada permasalahan di salah satu admin pengelola akun Twitter @jokowi.
Pengamat media sosial dari Komunikonten, Institut Media Sosial dan Diplomasi, Hariqo Wibawa Satria, mengapreasiasi langkah cepat Bey Machmudin yang langsung meminta maaf dan mengambil tindakan. “Mengakui kesalahan ini bagus, ketimbang menuduh jika akun yang bersangkutan dibajak atau menimpakan kesalahan kepada pihak lain,” kata Hariqo dalam siaran tertulisnya, Jumat, 18 Mei 2018.
Baca: Posting Soal JKT48, Admin Akun Twitter Jokowi Dibebastugaskan
Hariqo menuturkan, kesalahan unggah di media sosial oleh akun resmi bukan hanya dialami akun Twitter Jokowi. Dalam catatan Komunikonten, kata Hariqo, kesalahan unggah di media sosial oleh akun resmi terjadi sebanyak tiga kali pada November-Desember 2017.
Pada 3 Desember 2017, akun Twitter Kementerian Luar Negeri @Portal_Kemlu_RI pernah kedapatan menampilkan konten porno. Akun tersebut kemudian mengklarifikasi bahwa unggahan tersebut adalah spam.
Selanjutnya, akun twitter Sekretariat Kabinet @setkabgoid juga pernah salah unggah kutipan Presiden Jokowi. Akun Twitter @setkabgoid sempat diprotes karena menulis Presiden Jokowi meminta Nahdlatul Ulama menindakan tegas ormas-ormas radikal dan intoleran. Adapun yang tertulis adalah, "Kita sudah minta kepada jajaran NU agar tegas pada aliran radikal dan intoleran, apapun organisasinya - Presiden @jokowi."
Baca: Merasa Dikritik Jokowi, Begini Cuitan SBY
Kicauan itu diprotes karena berbeda dari pernyataan sesungguhnya. Jokowi meminta seluruh jajarannya di pemerintahan, bukan NU, untuk menindak tegas ormas radikal dan intoleran. Adapun pernyataan itu disampaikan Jokowi di Konferensi Besar NU, Lombok, 23 November lalu.
Selain akun Twitter Jokowi, Hariqo juga mencatat kesalahan yang pernah terjadi pada akun twitter Kementerian Pertanian @Kementan yang mengunggah berita Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan dan Ustaz Abdul Somad. "Ini juga sudah diakui sebagai kesalahan admin," kata dia.