TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar optimistis dipasangkan sebagai calon wakil presiden dengan Joko Widodo pada Pemilu 2019. "Sangat optimistis," kata Muhaimin seusai menghadiri Tasyakuran Milad 86 Tahun Pemuda Muhammadiyah di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Sabtu, 5 Mei 2018.
Dalam pernyataannya pada acara itu, Muhaimin mengajak Pemuda Muhammadiyah segera menciptakan pemimpin sebanyak-banyaknya untuk bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia, kata dia, memerlukan pemimpin yang bisa memahami rakyat. "Karena Indonesia saat ini inflasi kepemimpinan," kata Muhaimin.
Muhaimin mengatakan organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama merupakan organisasi yang bisa merasakan penderitaan, keringat, dan napas rakyat. "Mengapa kita harus bermusuhan hanya karena perbedaan," tuturnya.
Muhaimin mengajak Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama berkonsolidasi membangun bangsa. Perbedaan antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, selama ini hanya masalah sunnah saja, misalnya soal doa qunut saat salat subuh dan jumlah rakaat salat tarawih.
"Perbedaan soal sunnah itu memicu perdebatan,” kata Muhaimin. “Namun saya sudah bersumpah untuk mengakhiri perdebatan."
Tasyakuran Milad 86 Tahun Pemuda Muhammadiyah di Pusat Dakwah Muhammadiyah dihadiri sejumlah tokoh politik nasional, seperti Ketua MPR sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan. Kader Pemuda Muhammadiyah dan tamu duduk lesehan di Auditorium KH Ahmad Dahlan. Tasyakuran Milad 86 Tahun Pemuda Muhammadiyah juga dihadiri komunitas skuter yang ada di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli menyatakan dukungan kepada Muhaimin sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo atau Jokowi. Zulkifli beralasan Muhaimin sudah kampanye ke mana-mana dan mendeklarasikan dirinya sebagai calon wakil presiden.
Zulkifli juga yakin Muhaimin mendapatkan banyak dukungan dari para kader Nahdlatul Ulama. "Kalau enggak milih Cak Imin bisa-bisa Pak Jokowi salah pilih," katanya. "Saya ini pendukung Cak Imin untuk Jokowi, kalau yang lain belum tentu."
Nama Muhaimin muncul sebagai calon wakil presiden pendamping Jokowi berdasarkan hasil sigi lembaga Media Survei Nusantara. Meskipun Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Amanat Nasional sampai kini belum mengumumkan nama calon presiden maupun calon wakil presiden yang akan didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum.
Zulkifli Hasan pekan lalu bertemu Rizal Ramli dan berencana bertemu Gatot Nurmantyo di kantornya, gedung MPR, Senayan, Jakarta.
AHMAD FAIZ | ANTARA