TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan menilai Ketua Umum Partai Keadilan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy atau Rommy memiliki peluang yang sama untuk menjadi calon wakil presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.
“Mereka sama-sama masih belum menonjol, jadi memiliki peluang yang sama satu dengan yang lain,” kata Djayadi saat dihubungi Tempo, Rabu, 25 April 2018. Elektabilitas keduanya cenderung sama yaitu berada di sekitar lima persen.
Baca: Muhaimin Iskandar Siap Patah Hati Jika Tak Jadi Cawapres Jokowi
Cak Imin, biasa Muhaimin disapa, telah mendeklarasikan diri menjadi calon wakil presiden di Pilpres 2019. Ketua Umum PKB itu berharap bisa maju mendampingi Jokowi.
Sementera itu, Romahurmuziy juga telah menyatakan kesiapannya mendampingi Jokowi sebagai cawapres. “Tidak ada kata tidak siap kala negara memanggil, atau rakyat memerlukan. Saya kira itu,” kata dia saat ditanya soal kesiapan maju jadi cawapres Jokowi di Bandung, Senin, 23 April 2018.
Djayadi menjelaskan keduanya memiliki latar belakang yang sama, yakni sama-sama dari partai Islam. Karena itu, menurut Djayadi, keduanya harus menonjolkan diri agar ada perbedaan dan peluangnya dipilih Jokowi menjadi semakin tinggi.
Baca: Politikus Golkar: Muhaimin Iskandar Ngebet Bener Jadi Cawapres
Kata Djayadi, ada beberapa cara yang bisa mereka lakukan untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi di masyarakat.
Djayadi memperkirakan saat ini Jokowi masih memberikan waktu kepada Muhaimin Iskandar, Romahurmuziy dan tokoh lain untuk menonjolkan diri dengan menaikkan elektabilitas dan popularitasnya. "Dugaan saya, Jokowi sudah punya nama yang akan jadi prioritas wakilnya, tetapi masih akan dilihat tiga bulan ke depan," ujarnya.