TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi dikabarkan menangkap Bupati Bandung Barat Abu Bakar dalam sebuah operasi tangkap tangan atau OTT. Namun kabar ini masih simpang siur.
Rumah pribadi Bupati Bandung Barat Abu Bakar di Jalan Mutiara Nomor 1, Jalan Grand Hotel Lembang, Kabupaten Bandung Barat terlihat ramai pascakeluarnya kabar penangkapan tersebut. Belasan jurnalis telah ramai berada di sekitar rumah tersebut. Tidak ada penghuni rumah yang bersedia memberikan keterangan soal kabar tersebut.
Sebelumnya Juru bicara KPK Febri Diansyah membenarkan adanya operasi tangkap tangan KPK. OTT KPK itu dilakukan terhadap 7 orang di Jawa Barat. Salah satunya, kata Febri adalah bupati aktif di Jawa Barat. Namun Febri enggan menyebut siapa bupati tersebut.
Baca juga: OTT di Kalsel, KPK Temukan Uang Miliaran Rupiah
Kepala Bagian Humas Pemda Kabupaten Bandung Barat Hari Mustika membantah adanya penangkapan terhadap Bupati Bandung Barat Abu Bakar. "Pak Bupati masih ada acara di Padalarang. Nanti langsung ke Lembang," kata dia lewat pesan Whats App kepada Tempo, Selasa, 10 April 2018.
Bantahan serupa datang dari Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Andi Yuhana soal kabar penangkapan Bupati Abu Bakar yang menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Bandung Barat. "Saya sudah telepon langsung ke beliau. Jadi tidak ada penangkapan, OTT apalagi," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 10 April 2018.
Abdi mengatakan, Abu Bakar bercerita pada dirinya bahwa siangnya sempat didatangi seseorang yang mengaku petugas. Pada Abu, kata dia, tidak menjelaskan dari lembaga mana petugas tersebut.
"Memang tadi siang ada yang mendatangi, menanyakan apakah terlibat dalam urusan penggalangan dana untuk pilkada. Itu saja. Disampaikan (Abu Bakar) tidak ada," kata Abdi.
Sejumlah foto dan video sempat beredar di kalangan wartawan yang menunggu Abu Bakar, yang diklaim diambil di kediaman keluarganya di Padalarang, Bandung Barat. Informasi yang beredar di kalangan wartawan, Abu Bakar tengah menuju rumah pribadinya di Lembang, Bandung Barat.