INFO NASIONAL - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mencanangkan rasio elektrifikasi (RE) mencapai 100 persen pada 2018. RE bersumber dari tenaga listrik jaringan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Jawa Barat, yang saat ini sudah mencapai sekitar 99,87 persen (DJK, September 2017). Sehingga masih ada 0,13 persen masyarakat atau 12.073 rumah tangga di Jawa Barat yang belum memiliki sambungan tenaga listrik PLN secara langsung.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan hal itu dalam acara peresmian program, "Jabar Caang 2018" menuju RE listrik Jawa Barat 100 persen, di Desa Sukalillah, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Rabu, 7 Maret 2018.
"Di awal saya sebagai Gubernur, rasio elektrifikasinya baru mencapai 65 persen pada 2008. Namun 10 tahun kemudian dengan bantuan berbagai pihak, sudah di angka 99,87 persen," katanya.
Karena itu, dia meminta kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mencari dan menginventarisasi 0,13 persen itu untuk dikerjakan bersama stakeholder lain. “Sehingga 2019 nanti kita bisa declare Jawa Barat caang 100 persen," ujarnya.
Aher menambahkan, pihaknya menganggarkan sekitar Rp 30-an miliar untuk elektrifikasi tahun ini. Namun dia juga berharap bantuan dari berbagai pihak, seperti berbagai program corporate social responsibility (CSR) baik dari swasta maupun badan usaha milik negara (BUMN) untuk program elektrifikasi atau sambungan jaringan listrik.
Pemasangan sambungan tenaga listrik melalui PLN dinilai merupakan pola yang cukup signifikan untuk mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi. Hal ini sebagai salah satu upaya pemerataan pembangunan, sekaligus mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan kualitas hidup yang lebih sejahtera.
Tahun anggaran 2017, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan penyambungan listrik terhadap masyarakat miskin dan tidak mampu. Berdasarkan Data Terpadu (BDT) TNP2K sebanyak 23.248 rumah tangga yang tersebar di 18 kabupaten dan tiga kota, meliputi 249 kecamatan, 530 desa atau kelurahan yang dilaksanakan tujuh Unit Pelaksana Teknis Dinas ESDM.
Untuk program Jabar Caang, Pemerintah Provinsi Jawa Barat membiayai kelistrikan dari sisi infrastruktur, jaringan dan tiang-tiang listrik, serta pemasangan instalasi.
"Insya Allah masyarakat kita mampu membayar (listrik) kalau sudah terpasang. Apalagi pakai token masyarakat bisa lebih hemat, dalam sebulan paling Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu," ucapnya.
Kementerian Energi mengapresiasi capaian tersebut. Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Munir Ahmad menuturkan rasio elektrifikasi Jawa Barat lebih besar dari capaian nasional sebesar 95,35 persen, dari target 92,75 persen. Diharapkan apa yang dilakukan Jawa Barat bisa menjadi contoh bagi daerah lain.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menganggarkan dana untuk program instalasi gratis bagi masyarakat tidak mampu di Jawa Barat, menurut kami sangat bagus dan patut diapresiasi," tuturnya.
Munir menambahkan, pemerintah pusat juga terus berkomitmen meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit tenaga listrik melalui percepatan pembangunan program infrastruktur ketenagalistrikan 35.000 MW. Selain itu, pemerintah pusat juga memiliki program melistriki 2.500 desa, agar desa-desa tertinggal, pedalaman, dan perbatasan dapat teraliri listrik.
Salah satu penerima manfaat Jabar Caang, Nining, 35 tahun, mengaku bersyukur karena keluarganya mendapat bantuan program Jabar Caang ini. Pada 2017, Nining dan keluarga mendapat bantuan pemasangan jarisangan listrik 450 VA.
"Tadinya, saya colok listrik ke adik saya, tetangga, atau yang lain. Namun sekarang sudah enggak, entos caang ayeuna mah. Anak-anak bisa belajar malam hari," katanya kepada Tim Humas Jawa Barat seusai dikunjungi Aher.
Jawa Barat mencetak rekor MURI sebagai Provinsi dengan Pemasangan Sambungan Litrik Rumah Tangga Terbanyak. Jabar Caang merupakan wujud komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam memberikan akses listrik kepada masyarakat miskin dan tidak mampu, serta untuk meningkatkan angka rasio elektrifikasi Jawa Barat menuju 100 persen pada 2019.
Sejak Tahun Anggaran 2008 hingga 2017, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan penyambungan listrik terhadap masyarakat miskin dan tidak mampu sebanyak 234.109 rumah tangga yang tersebar di 18 kabupaten dan sembilan kota di Jawa Barat, dengan total anggaran yang sudah diserap lebih dari Rp 320,4 miliar. (*)