Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kota Payakumbuh Gencar Dorong Potensi Wisata

image-gnews
Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi saat menjadi nara sumber dalam program talk show Red Carpet yang diselenggarakan oleh Tempo Channel di Kantor Tempo Media Group pada Selalsa, 27 Februari 2018
Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi saat menjadi nara sumber dalam program talk show Red Carpet yang diselenggarakan oleh Tempo Channel di Kantor Tempo Media Group pada Selalsa, 27 Februari 2018
Iklan

INFO NASIONAL - “Basamo Mangko Manjadi”.  Kalimat falsafah itu yang menjadi  spirit masyarakat dan pemangku kepentingan di tanah Minang, khususnya Kota Payakumbuh, Sumatera Barat dalam menghadapi dinamika kehidupan. Tumbuh dan berkembang sebagai kota dengan demografi yang masih berpegang teguh pada adat dan tradisi, Payakumbuh mulai membuka mata lebar-lebar pada potensi wisata di daerahnya, meskipun hanya sebagai daerah pendukung objek wisata.

“Setelah kami pelajari, ternyata keuntungan terbesar dari sektor pariwisata justru sebagai daerah pendukung objek wisata,” kata Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, saat menjadi narasumber pada program talk show bertajuk Red Carpet yang diselenggarakan Tempo Channel di Kantor Tempo Media Group, Lantai 5, Jalan Palmerah Barat, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2018.

Menyadari besarnya potensi sebagai daerah pendukung destinasi wisata di Sumatera Barat, Riza menggalakkan pembenahan pada sektor pariwisata,  antara lain dengan memperbanyak dan memperbaiki  fasilitas yang mampu menarik wisatawan berkunjung ke wilayahnya. Selain itu, dia juga membangun komunikasi kepada para pelaku usaha dan komunitas di Payakumbuh dan sekitarnya.

“Kami dukung dengan cara yang apik bersama komunitas yang mampu mendukung perkembangan pariwisata di Kota Payakumbuh,” ujar Riza.

Dalam talk show yang dipandu Wahyu Muryadi itu, Riza menyebutkan daerahnya memiliki kegiatan populer tahunan dengan kekuatan budaya yang mampu mendatangkan nilai ekonomi bagi warga dan pemerintah daerah. Adalah Festival Pacu Itiak, yang mampu menjadi magnet wisatawan di Kota Payakumbuh. Dalam festival tersebut, itik tidak disajikan dalam bentuk hidangan, melainkan pertunjukan yang mampu membuat mata tercengang. Penonton Festival Pacu Itiak akan dipertontonkan aksi itik yang dilemparkan ke udara oleh pemiliknya hingga terbang menuju garis finish yang telah ditentukan penyelenggara acara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain Pacu Itiak, ada tradisi berburu babi yang turut menjadi daya tarik wisatawan ke Payakumbuh. Tradisi unik ini, melibatkan anjing sebagai hewan pemburu. Anjingnya pun pilihan. Untuk bisa ikut serta dalam tradisi berburu babi tersebut, anjing harus gesit dan tentunya berstamina prima.

Harmoni pesona alam dan budaya di Kota Payakumbuh ternyata membuahkan apresiasi dari pemerintah. Kota tersebut telah berhasil menyabet 10 kali penghargaan Adipura. “Kami mendapatkan penghargaan Adipura karena harus diakui sebelumnya juga sudah bagus. Sanitasi dan pembuangan sampah kami sudah apik, bahkan sudah sampai pada tahap pemilahan sampah,” ujar Wali Kota yang gemar bersepeda dan joging itu.

Selain Adipura, Kota Payakumbuh juga telah berhasil menyabet apresiasi sebagai Kota Layak Anak dari dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak , Yohana Yambise pada pertengahan 2017 lalu. “Sebenarnya kami juga tidak pernah berpikir akan mendapatkan penghargaan sebagai Kota Ramah Anak, kami hanya memberikan porsi perhatian yang lebih kepada anak-anak di Kota Payakumbuh,” paparnya.

Riza menambahkan, kunci suksesi memimpin di daerahnya adalah kebersamaan dan partisipasi. Dia kerap melibatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan di daerahnya. “Karena dalam adat istiadat kami, orang akan merasa dihargai jika diminta andilnya dalam mengurus sesuatu,” ujarnya. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Timbunan Masalah Sampah di Sumatera Barat, Apa Penyebabnya?

56 hari lalu

Salah satu sudut Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, yang menjadi lokasi penumpukan sampah. Kota itu menghadapi krisis pengelolaan sampah sejak penutupan sementara TPA yang ada sejak  1 Januari 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Timbunan Masalah Sampah di Sumatera Barat, Apa Penyebabnya?

Persoalan sampah di Kota Payakumbuh menguak kendala yang lebih serius mengenai penanganan limbah di Sumatera Barat.


Ruas Jalan Padang Pekanbaru Terputus Akibat Tanah Longsor

26 Desember 2023

Bencana longsor melanda Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Senin 18 Desember 2023. Longsor itu menyebabkan dua warga setempat meninggal dunia.(BPBD Agam)
Ruas Jalan Padang Pekanbaru Terputus Akibat Tanah Longsor

Ruas jalan yang mengubungkan Kota Payakumbuh dan Pekanbaru terputus akibat tanah longsor dan pohon tumbang. Hal tersebut disampaikan Kapolres Limapuluh Kota AKBP Ricardo Condrat Yusuf.


Mengenal Pacu Jawi, Permainan Balap Sapi dari Tanah Datar yang Tarik Wisatawan Mancanegara

17 Oktober 2023

Perlombaan pacu jawi di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat. Para joki berlari bersamaan dengan sapi dan tidak sedikit yang terjatuh. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Mengenal Pacu Jawi, Permainan Balap Sapi dari Tanah Datar yang Tarik Wisatawan Mancanegara

Ada dua daerah yang sampai saat ini masih melestarikan permainan pacu jawi, yakni Kabupaten Tanah Datar dan Kota Payakumbuh.


Pemkot Payakumbuh Raih BKN Award 2023

10 Agustus 2023

Pemkot Payakumbuh Raih BKN Award 2023

Pemko Payakumbuh melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Payakumbuh meraih terbaik ke-5 BKN Award Tahun 2023


Potensi Bambu dalam Payakumbuh Botuang Festival

15 Juli 2023

Potensi Bambu dalam Payakumbuh Botuang Festival

Festival ini akan jadi sebuah platform untuk mempromosikan kreativitas, keahlian, dan produk- produk lokal yang terkait dengan bambu


Bantu Masyarakat Rentan di Payakumbuh, KZN Diapresiasi

4 Juli 2023

Bantu Masyarakat Rentan di Payakumbuh, KZN Diapresiasi

Berdasarkan data statistik, angka kemiskinan di Kota Payakumbuh berada dikisaran 5,6 persen.


Payakumbuh Festive Run 2022 Dilaksanakan 18 Desember 2022, Bisa Daftar Sekarang

5 November 2022

Ilustrasi Volcano Run. TEMPO/Ferdhinand Akbar
Payakumbuh Festive Run 2022 Dilaksanakan 18 Desember 2022, Bisa Daftar Sekarang

Payakumbuh Festive Run 2022 akan digelar pada 18 Desember 2022 kolaborasi komunitas lari bersama Pertamina. Bisa daftar mulai sekarang.


Camat Payakumbuh Timur Dimutasi Gara-gara Buat Konten ala Citayam Fashion Week

9 Agustus 2022

Dewi Novita, Camat Payakumbuh Timur yang diberhentikan akibat konten ala Citayam Fashion Week. Facebook/Dewi Novita
Camat Payakumbuh Timur Dimutasi Gara-gara Buat Konten ala Citayam Fashion Week

Camat Payakumbuh Timur, Dewi Nurita dimutasi setelah bergaya ala Citayam Fashion Week. Padahal ia tengah siapkan diri sebagai camat terbaik se-Sumbar.


Angin Kencang Terjang Payakumbuh, 17 Pohon Tumbang

2 April 2021

Petugas bersama masyarakat sedang membersihkan pohon yang tumbang karena angin kencang yang terjadi semenjak Rabu siang, 31 Maret 2021. Kredit: FOTO ANTARA/HO-Pemkot Payakumbuh
Angin Kencang Terjang Payakumbuh, 17 Pohon Tumbang

Pohon tumbang akibat angin kencang tersebar di berbagai kelurahan yang ada di daerah tersebut.


Ada Festival Marandang, Mana Rendang Paling Enak?

23 November 2019

Resep rendang daging. (Saveur.com)
Ada Festival Marandang, Mana Rendang Paling Enak?

Kota Payakumbuh dipilih menjadi tempat pelaksanaan Festival Marandang karena daerah ini berjuluk Kota Rendang.