TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir meluncurkan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2018 pada Jumat, 12 Januari 2018 di Auditorium Utama Kemenristekdikti Jakarta.
“Besok sudah pendaftaran. Semua sekolah diharapkan menyampaikan data yang asli alias tidak memanipulasi data. Kepala Sekolah harus memverifikasi dengan benar,” kata Nasir pada Jumat, 12 Januari 2018.
Baca: Peringatan untuk Sekolah yang Siswanya Tak Daftar Ulang SBMPTN
Jalur SNMPTN merupakan seleksi berdasarkan hasil penelusuran prestasi dan portofolio akademik siswa yang bersumber dari Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Siswa dan sekolah sudah dapat mendaftar ke pangkalan data ini.
Baca: Lolos SBMPTN, Anak 14 Tahun Ini Ingin Jadi Ilmuan Nuklir
Sedangkan SBMPTN adalah seleksi berdasarkan hasil ujian tertulis. Ada beberapa metode seleksi yaitu Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) atau Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), atau kombinasi hasil ujian tulis dan ujian keterampilan calon mahasiswa. Jalur penerimaan lainnya adalah Seleksi Mandiri, yaitu seleksi yang diatur dan ditetapkan oleh masing-masing PTN dan dapat memanfaatkan nilai hasil SBMPTN.
Distribusi jumlah alokasi daya tampung pada setiap program studi PTN tersebut tidak berubah dengan tahun 2017. Dari jalur SNMPTN paling sedikit 30 persen dan SBMPTN paling sedikit 30 persen dan Seleksi Mandiri paling banyak 30 persen.
Penerimaan melalui SNMPTN 2018 dipertimbangkan berdasarkan hasil penelusuran prestasi dan portofolio akademik. “Tahun ini akan lebih ekstensif. Diperkirakan jumlah pendaftar tidak kurang 800 ribu siswa SBMPTN,” kata Ketua panitia pusat SNMPTN dan SBMPTN 2018, Ravik Karsidi.