TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan tak terpikir untuk menggantikan Abdullah Azwar Anas. Hasto berujar, PDIP konsisten dengan keputusannya. “PDIP tidak pernah memiliki pemikiran sedikit pun untuk mengganti pasangan calon itu,” ucap Hasto dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 5 Januari 2018.
PDIP dan Partai Kebangkitan Bangsa mengusung pasangan Syaifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Timur. PDIP telah mendeklarasikan dukungan itu pada Oktober 2017. Anas dikabarkan akan mengundurkan diri sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Timur. Posisi Anas akan digantikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Baca:
PDIP Jawab Isu Evaluasi Dukungan untuk Azwar...
Isu Azwar Anas Mundur dari Pilgub Jatim, Gus...
Menurut Hasto, Syaifullah atau yang akrab disapa Gus Ipul serta Anas memiliki kinerja yang baik dan wawasan luas. Hal itu menunjukkan representasi keduanya dapat memimpin dengan profesional. Itulah yang menjadi pertimbangan PDIP untuk tidak mengganti pasangan ini.
Hasto juga menjelaskan adanya dinamika politik kekuasaan yang kerap terjadi. Pihak yang menginginkannya melupakan etika moral dan cenderung menghalalkan segala cara. Salah satu caranya adalah memecah belah pasangan calon dengan partai politik yang mengusungnya. “Mereka yang telah kami pilih dan punya potensi menang tentu saja elektabilitasnya dicoba diturunkan secara sengaja dan sistematis.”
Baca juga: Pilkada 2018, Mega Minta Cagub Usungan PDIP...
Tak menampik adanya dinamika seperti itu, Hasto meminta kepada semua pasangan calon untuk tetap memegang teguh keputusannya menjadi pemimpin rakyat. Sebab, berubahnya keputusan pasangan calon bisa terjadi bila tidak mendapat restu keluarga atau karena ada kepentingan lebih besar sebelum batas akhir pendaftaran.