Petani Jember Mengeluh Bibit Bantuan Dijual

TEMPO Interaktif, Jember: Sejumlah petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur mengeluh karena bibit bantuan dari pemerintah banyak dijual oleh kelompok tadi yang ditunjuk sebagai pelaksana pembagian benih kepada masyarakat. Kelompok ini berdalih uang hasil penjualan bibit untuk menambah kas kelompok. “Nilai penjualan bervariasi antara Rp 500-30 ribu per kilogram,” kata Pengawas Independen Pengadaan Benih Bersubsidi di Jember, Suharyono kepada Tempo pada Jumat (27/07). Modus ini seakan-akan membuat uang hasil penjualan sah. Padahal pemerintah melarang penjualan bibit bantuan ini. Praktek penjualan bibit bantuan ini terjadi hampir menyeluruh di 31 kecamatan di Jember. “Di sini bibit jagung hibribida bantuan dari pemerintah dijual Rp 30 ribu per kilogram,” kata Marbai, petani dari Kecamatan Wuluhan. Di pasar harga bibit jagung hibribida sekitar Rp 33 ribu per kilogram. Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Jember, Hari Wijayadi mengakui adanya praktek jual beli bibit bantuan ini. Berbagai laporan dari petani sudah dia terima. "Kami masih menelusuri kasus itu,” katanya. Hari berjanji menindak tegas kelompok tani yang menjual bibit bantuan pemerintah. “Kalau perlu kami laporkan ke polisi,” katanya. Sejak Juni lalu, Kabupaten Jember mendapatkan bantuan benih senilai Rp 13 miliar. Bantuan benih bersubsidi itu pun sudah didistribusikan kepada tenai. Bantuan benih yang terdiri dari padi hibrida, padi non hibrida, jagung hibrida dan kedelai ini sudah dibagikan kepada petani. mahbub djunaidy